SOLOPOS.COM - Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mengevakuasi warga terdampak banjir di Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan, Jumat (15/3/2024) dini hari. (Dok BPBD Kota Semarang)

Solopos.com, SEMARANG–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), hingga Jumat (15/3/2024) dini hari masih terus berjibaku melakukan evakuasi sejumlah warga yang terdampak banjir di enam kecamatan. Tercatat, hingga Subuh tadi, sudah ada 623 orang berhasil diungsikan.

Kepala BPBD Kota Semarang, Endro P. Martanto, mengatakan beberapa titik sudah mengalami penurunan genangan. Namun sejumlah titik lainnya, kedalaman air ada yang masih 70-80 sentimeter (cm).

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

“Seperti di RW12 Dempel lor dan Muktiharjo Kidul itu masih cukup dalam ketinggian genangan sekitar 70-80 cm. Dan pagi ini kita juga distribusikan logistik. Kemudian untuk di Muktiharjo Kidul, ada lansia [lanjut usia], balita, dan warga sakit yang sudah kita evakuasi,” kata Endro kepada Solopos.com, Jumat.

Namun demikian, BPBD Kota Semarang tak memerinci berapa jumlah anak balita, warga lansia, dan warga sakit yang dievakuasi Jumat dini hari ini. Ditegaskan, total sudah ada 623 orang yang berhasil dievakuasi sejak Kamis (14/3/2024) dini hari.

“Mengenai warga yang sakit, beberapa ada yang kami bawa ke Puskesmas terdekat. Dan total sudah ada 623 orang [di pengungsian] sampai Subuh ini,” bebernya.

Lebih jauh, meski sejumlah titik sudah mengalami penurunan genangan air, menurut catatan BPBD Kota Semarang, banjir masih menggenangi enam kecamatan, yakni Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Tugu, Semarang Timur, dan Semarang Utara. Adapun total jiwa yang terdampak sebanyak 158.137 jiwa dari 49.192 kepala keluarga (KK).

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali-Juana, Harya Muldiyanto, mengatakan berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi banjir di Kota Semarang. Salah satunya dengan menambah mobile pompa yang dipinjam dari Jogja satu unit, BBWS Ciliwung-Cisadane tiga unit, dan BBWS Bengawan Solo dua unit.

Adapun mengenai kondisi pompa saat ini, di Sungai Tenggang memiliki lima pompa, tiga pompa mobile dan delapan pintu gravitasi. Sementara di Terboyo ada lima pompa dan Sungai Sringin terdapat lima pompa dan enam pintu gravitasi.

Sedangkan di Kecamatan Genuk hanya terdapat satu pompa. Kemudian terakhir di Sungai Waru tersedia dua pompa dan empat pompa milik Pemkot.

“Kami sedang upayakan [tambah pompa] dan manfaatkan pompa untuk kurangi genangan. Tadi saya lihat elevasinya juga sudah turun. Debitnya berkurang. Sudah [genangan] kita tarik dengan pompa. Mudah-mudahan kalau tidak ada hujan, banjirnya bisa surut,” tutup Harya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya