SOLOPOS.COM - Suasana Studium Generale yang digelar Konsorsium MEKAR UKSW Salatiga untuk mengajak mahasiswa paham tren pasar bisnis, Selasa (6/2/2024). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA – Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) melalui Konsorsium Mengutamakan Karya (MEKAR) yang terdiri dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB) kembali menggelar Studium Generale, Selasa (6/2/2024) di Balairung Universitas.

Kegiatan yang bertajuk Business to Business Marketing ini dihadiri sedikitnya 306 peserta.

Wakil Rektor Bidang Pengajaran, Akademik, dan Kemahasiswaan (WR PAK) Prof. Ferdy Semuel Rondonuwu, hadir untuk membuka acara ini.

Prof. Ferdy Semuel berharap melalui materi yang disampaikan oleh narasumber dapat memberikan pengalaman baru bagi seluruh peserta.

“Kami berterima kasih kepada Dekan dari Konsorsium MEKAR atas kolaborasi yang luar biasa sehingga studium generale ini dapat terlaksana,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Dekan FKIK Ir. Ferry F. Karwur, menyampaikan Konsorsium MEKAR diinisiasi oleh pimpinan universitas periode 2022-2027, bertujuan agar fakultas-fakultas saling bersinergi dalam menyelenggarakan sejumlah kegiatan di kampus ini.

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk yang tidak hanya memberikan manfaat kepada mahasiswa, tetapi juga bagi universitas,” ungkapnya.

Diharapkan, melalui acara ini diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta untuk belajar tentang pentingnya Business to Business (B2B).

“Dengan adanya kegiatan ini membuat kita belajar bahwa B2B adalah hubungan antar bisnis oleh satu perusahaan dengan perusahaan lainnya,” bebernya.

Senada dengan Ir. Ferry F. Karwur, Ketua kegiatan Rifatolistia Tampubolon, menyampaikan pelaksanaan studium generale ini selaras dengan visi dan misi kepemimpinan UKSW yakni menjadi Entrepreneurship Research University.

“Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan program-program kewirausahaan, kemampuan, dan karakter penting dalam entrepreneurship,” bebernya.

Studium generale kali ini menghadirkan dua praktisi handal bidang bisnis dan marketing sebagai narasumber. Mereka adalah Head of Marketing PT. Indesso Niagatama Jessica Gunawan dan Dosen Program Studi (Prodi) Manajemen FEB Dr. Antonius Surjo Abdi.

Dalam paparannya, Jessica Gunawan mengupas tuntas tentang Business to Business for The Food Ingredient Business.

Ia menerangkan terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam B2B diantaranya perkembangan pasar, tren pasar hingga perbedaan B2B dengan Business to Consumer (B2C).

Menurutnya, perbedaan B2B dengan B2C dapat dilihat dari segi harga barang, konten yang disampaikan, dan pengambilan keputusan.

“Misalnya dalam B2C, semakin banyak barang yang disediakan maka harga yang ditawarkan akan lebih rendah, sedangkan pada B2B jika barang sedikit maka harga akan tinggi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pembelian dalam B2C umumnya bersifat jangka pendek sedangkan pada B2B pembelian dilakukan untuk jangka panjang.

Di akhir paparannya, Jessica Gunawan memberikan tips kepada mahasiswa untuk bertahan di manapun mereka bekerja.

“Hal penting yang harus kalian pegang untuk tetap bertahan adalah memiliki sikap yang tangguh, lincah, fleksibel dan mampu beradaptasi,” bebernya.

Sementara itu, Dr. Antonius Surjo Abdi memaparkan materi bertajuk Business to Business Marketing in Food Manufacturing. Melalui kesempatan ini, ia mengupas banyak hal mengenai pemasaran B2B dalam industri makanan global.

“Pemasaran B2B dalam industri makanan global mencakup sejumlah fenomena yang didorong oleh evolusi preferensi konsumen, kemajuan teknologi, kepedulian akan keberlanjutan, dan perubahan regulasi,” paparnya.

Abdi menerangkan bahwa pemasaran B2B yang sukses dalam bisnis bahan baku pangan global melibatkan pemahaman tentang tren pasar, menanggapi permintaan konsumen, dan menekankan keberlanjutan.

Lebih lanjut disampaikannya, terdapat tantangan yang dihadapi untuk mewujudkan kesuksesan tersebut salah satunya adalah segmentasi pasar yang beragam.

“Strategi yang harus kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan melakukan riset pasar yang mendalam untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan masalah dari setiap sudut segmen,” tandasnya.

Rekomendasi
Berita Lainnya