SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengangguran. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Jumlah atau angka pengangguran di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada tahun 2023 mengalami penurunan. Jika angka pengangguran di Kota Semarang sebelumnya mencapai 7,6 persen, maka pada tahun 2023 lalu, persentasenya mengalami penurunan menjadi 5,6 persen.

Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, di Balai Kota Semarang, Rabu (3/1/2023). Ita, sapaan Wali Kota Semarang, menyebut angka pengangguran di Kota Semarang pada tahun 2023 turun sebanyak 1,7 persen.

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

“Alhamdulillah sudah di bawah enam [persen], jadi 5,9 persen dari sebelumnya 7,6 persen,” ujar Wali Kota Semarang dilansir dari situs resmi Pemkot Semarang.

Meski mengalami penurunan, pihaknya terus menggenjot pelatihan-pelatihan kerja untuk masyarakat. Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang juga menggandeng Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) untuk ketersediaan lapangan kerja.

“Kami ada upaya-upaya dari tenaga kerja kemarin, ditambah untuk balai latihan kerja kemudian bisa kerja sama dengan Apindo atau asosiasi-asosiasi untuk memfasilitasi masyarakat. Kemudian ada pelatihan, ada bantuan alat bisa diturunkan,” paparnya.

Lebih lanjut, Ita mengatakan jika angka pengangguran ini adalah hasil survei dari Badan Pusat Statistik (BPS). Dari survei itu menunjukkan jika angka pengangguran yang didata termasuk warga dari luar Kota Semarang.

“Memang di BPS baru kami tahu kalau yang disurvei tidak hanya yang ber-KTP atau berpenduduk Kota Semarang. Tetapi, namanya penduduk itu di luar dari orang Semarang juga dihitung,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Semarang, Sutrisno, memastikan jika pihaknya akan terus berupaya untuk mengentaskan angka pengangguran. Ia menambahkan, di tahun 2022 total ada 2.022 orang pencari kerja yang bekerja di 773 perusahaan.

Kemudian di tahun 2023, terdata ada 2.220 pencari kerja yang sudah bekerja di 473 perusahaan. Dirinya juga mendorong agar masyarakat terus mengasah kompetensi dan pelatihan kerjanya.

“Target ke depan turun menjadi 4 persen. Kemudian juga terus berupaya kemudahan akses pekerjaan,” ujar Sutrisno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya