SOLOPOS.COM - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Ahmad Darodji. (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) telah menyiapkan dana Rp45 miliar dari total Rp90 miliar guna membantu mengentaskan kemiskinan di 35 kabupaten/kota. Dana tersebut berasal dari gaji pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.

Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 mencapai 3,79 juta orang (10,77 persen). Angka ini menurun 0,21 persen dari September 2022 lalu yang mencapai 10,98 persen atau 3,86 juta penduduk miskin.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Lebih rinci, data BPS itu menunjukkan masih ada 923 desa di 17 daerah yang tegolong miskin ekstrem. Daerah itu meliputi Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Blora, Brebes, Cilacap, Demak, Grobogan, Kebumen, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Purworejo, Rembang, Sragen, Wonogiri, dan Wonosobo.

Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji, mengatakan pada 2023 ini telah menyiapkan dana sebanyak Rp90 miliar. Adapun dana senilai Rp45 miliar dari jumlah itu bakal diperuntukkan mengentaskan kemiskinan dengan berbagai upaya.

“Dana yang kami miliki Rp90 miliar, itu 50 persennya [Rp45 miliar] untuk pengentasan kemiskinan, yang lain berupa bencana, rumah tidak layak huni (RTLH), bantuan beasiswa. Sebagianya lagi pelatihan kerja, bantuan modal, dan lain-lain,” kata Darodji, Minggu (22/10/2023).

Terkait sumber dana, Darodji mengaku berasal dari gaji pegawai ASN Pemprov Jateng. Pengabdi negara yang berpenghasilan di atas Rp7 juta gajinya dipotong 2,5 persen untuk dikelola Baznas Jateng.

“Sumbernya dari ASN yang sudah punya penghasilan cukup, Rp7 juta per bulan,” ungkapnya.

Darodji menambahkan, Baznas Jateng terus melakukan sejumlah upaya membantu mengentaskan kemiskinan, yakni dengan memberikan bantuan yang bersifat konsumtif maupun produktif atau penyaluran uang maupun bantuan lain yang langsung bisa dipakai.

Tak hanya itu, ada juga bantuan produktif yang sifatnya lebih kepada pemberdayaan masyarakat miskin. Hal tersebut seperti memberikan bekal pelatihan kerja hingga bantuan modal usaha.

“Dana kami berikan kepada mereka, ada yang sifatnya konsumtif, tapi banyak yang sifatnya produktif. Berdayakan mereka supaya mereka mentas dari pengentasan kemiskinannya itu dengan pelatihan kerja dan bantuan modal usaha,” imbuhnya.

Selain pelatihan kerja dan bantuan modal usaha, Baznas Jateng juga memberikan bantuan merenovasi RTLH. Pada 2024 mendatang, pihaknya menargetkan membangun 1.000 RTLH.

“Itu upaya kami memberdayakan mereka agar mereka mentas dari kemiskinan, baik miskin biasa maupun ekstrem,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya