SOLOPOS.COM - Sebuah kendaraan roda dua terlihat melintas di Jalan Pantura Demak-Kudus, Jawa Tengah, menuju Jembatan Tanggulangin Kudus, Kamis (15/2/2024). (Solopos.com-Antara/Akhmad Nazaruddin Lathif)

Solopos.com, DEMAK – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat ada sebanyak 84 satuan pendidikan di Kabupaten Demak, masih terdampak banjir.

Oleh sebab itu, aktivitas di puluhan sekolah dari tingkat SD, SMP, hingga SMA itu dialihkan sementara ke sistem dalam jaringan (daring).

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Kepala Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah II Disdikbud Jateng, Haris Wahyudi, mengatakan banjir membuat kegiatan belajar mengajar dialihkan ke sistem online.

Sebab, banjir membuat fasilitas sekolah dan ruang kelas terdendam sehingga tidak memungkinkan untuk beraktivitas.

“SMA hanya 2 kalau SD sama SMP ada 82, banyaknya SD dan SMP, yang SMA hanya 2 saja,” kata Haris kepada wartawan, Jumat (16/2/2024).

Haris menengaskan yang menjadi kewenangan Disdikbud Jateng adalah sekolah tingkat SMA. Sementara ini ada dua sekolah yang terdampak, yakni SMAN 1 Karanganyar dan SMAN 1 Mijen.

Lebih lanjut, kondisi di SMAN 1 Karanganyar pada banjir hari pertama, Kamis (8/2/2024), ketinggian air di sekolah itu mencapai 1,5 hingga 2 meter. Sedangkan saat ini air masih setinggi 50 sentimeter dan perhalan mulai surut.

Sementara di SMAN 1 Karanganyar terdapat 1.100 siswa yang tidak bisa sekolah tatap muka karena fasilitas sekolah seperti ruang kelas mengalami kerusakan cukup parah.

Kondisi terkini banjir sudah surut dan dimungkinkan pada pekan depan sudah bisa digunakan untuk aktivitas pembelajaran.

Adapun 82 sekolah tingkat SD dan SMP yang masih terdampak banjir merupakan kewenangan kerja dari Dinas Pendidikan Kabupaten Demak.

Oleh karena itu, saat ini Cabang Dinas Pendidikan Jateng Wilayah II masih berkoordinasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) dan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) untuk memberikan bantuan kepada sekolah yang terdampak banjir.

Diberitakan sebelumnya, pengalihan pembelajaran itu dengan memberikan tugas tambahan atau pembelajaran daring dari masing-masing guru kelas dan guru mata pelajaran.

Sementara bagi kepala sekolah, guru atau tenaga pendidik dalam melaksanakan tugasnya di satuan pendidikan tempat bertugas terdampak banjir dapat melakukan finger print di Kantor Kordinator Wilayah (Korwil) Bidang Dikbud.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya