SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. (Solopos.com-Antara)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), mengajukan penambahan kapasitas pompa di Rumah Pompa Sungai Tenggang dan Sringin kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Tambahan pompa itu diharapkan mampu mengatasi banjir yang kerap melanda di Kota Semarang, terutama saat turun hujan deras.

“Kemarin, kami telah menyampaikan kepada Pak Menteri PUPR untuk bisa menambah kapasitas pompa di Rumah Pompa Sungai Tenggang dan Sringin,” kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, Kamis (30/11/2023).

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Ita, sapaan akrab Hevearita mengatakan telah menyampaikan permohonan langsung kepada Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengenai debit air di kedua sungai itu dan kapasitas pompa yang tidak mencukupi.

“Kami juga sampaikan bahwa kondisi hujan saat ini debit air yang ada di catchment area Sungai Tenggang dan Sringin sangat besar,” katanya.

Saat banjir beberapa waktu lalu, kata dia, kondisi Rumah Pompa Tenggang dari total 6 unit terdapat tiga unit yang rusak dan di Rumah Pompa Sringin dari total 5 unit ada dua unit yang kondisinya rusak.

“Alhamdulillah, Pak Menteri PUPR merespons dengan sangat baik dan langsung memberikan bantuan,” kata perempuan pertama yang menjadi Wali Kota Semarang itu.

Menurut dia, koordinasi dan komunikasi intensif dengan berbagai pihak terus dilakukan Pemkot Semarang dalam upaya penanganan persoalan banjir, khususnya yang terjadi di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul.

Berbagai langkah preventif, koordinatif, monitoring dan evaluasi, serta pelaksanaan di lapangan, kata dia, dilakukan bersama pihak terkait, di antaranya Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN), dan Kementerian PUPRt.

“Komunikasi dan koordinasi terus kami jalin dengan semua pihak terkait maupun yang terdampak genangan ini. Harapannya semua tantangan teknis maupun nonteknis dapat terselesaikan lebih cepat dan tidak ada pihak yang dirugikan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air dan Drainase DPU Kota Semarang, Mochamad Hisam Ashari, menyampaikan bahwa dukungan dan kerja sama lintas sektor diperlukan untuk menyelesaikan tantangan nonteknis di lapangan.

Ia mencontohkan pengerukan sedimen sepanjang saluran Kaligawe harus dilakukan dan dikerjakan ekstra hati-hati, mengingat adanya pipa gas di lokasi tersebut.

“Alhamdulillah, kami juga didampingi dan dikawal kawan-kawan Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk pembersihan saluran di Kaligawe, sedangkan dengan PT KAI dan DLH untuk pembersihan saluran sepanjang Muktiharjo Raya yang tertutup enceng gondok dan tanaman liar,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya