Solopos.com, SEMARANG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), menyatakan ada penambahan desa di Kabupaten Demak yang harus menunda proses pemungutan suara atau coblosan Pemilu 2024 pada Rabu (14/2/2024). Ke-10 desa di Demak ini menunda proses pencoblosan karena daerahnya masih terdampak banjir.
Ketua KPU Jateng, Handi Tri Ujiono, menyebutkan semula ada 9 desa di Demak yang diputuskan untuk ditunda proses pemungutan suara. Namun, jumlah itu bertambah menjadi 10 setelah Desa Jatirejo, Kecamatan Karanganyar, diusulkan ditunda karena juga terdampak banjir.
Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024
Dengan demikian, total ada 10 desa dengan 120 tempat pemungutan suara (TPS) di Demak yang diusulkan ditunda akibat bencana baanjr. Penundaan itu dilakukan paling lama 10 hari setelah tanggal 14 Februari 2024.
“Dari seluruh wilayah itu sebelumnya diusulkan penundaan 108 TPS di sembilan desa. Namun tadi malam ada penambahan daerah terdampak yang dimintakan ditunda di 12 TPS di satu desa, yakni Jatirejo. Di sana ada 12 TPS,” ujarnya.
Handi tak menampik jika setelah penundaan, pelaksanaan pemungutan suara di 10 desa itu dimungkinkan akan di relokasi. Akan tetapi, ia belum dapat memastikan lokasi relokasi sebab bisa di mana saja, termasuk di pengungsian.
“Namun di pengungsian itu asal usul pemilih kan berbeda-beda. Itu yang jadi persoalan. Jadi kita tunda dulu. Untuk teknis nanti mau dibikin TPS di mana, lihat perkembangannya. Apakah nanti wilayah mereka sudah aman [dari banjir]? Kalau belum bisa di mana saja yang penting aman,” terangnya.
Handi menambahkan secara keseluruhan persiapan pemungutan suara Pemilu 2024 di Jateng sudah 100 persen. Total terdapat 170.299 TPS dengan jumlah pemilih mencapai 28,2 juta.
“Secara umum, kecuali di Kecamatan Karangnayar Kabupaten Demak semua berjalan dengan baik di 35 kabupaten kota. 170.299 TPS dengan jumlah pemilih mencapai 28,2 juta,” terangnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
