Jateng
Rabu, 1 November 2023 - 15:36 WIB

Bocah Perempuan di Semarang Meninggal Tak Wajar, Polisi Periksa Kakak Korban

Ria Aldila Putri  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Aparat polisi saat memeriksa rumah bocah perempuan berusia 12 tahun di Semarang Timur yang meninggal tidak wajar, Rabu (1/11/2023). (Solopos.com-Ria Ardila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Aparat kepolisian memeriksa kakak kandung bocah perempuan berusia 12 tahun asal Semarang Timur, Kota Semarang, yang meninggal dalam kondisi tidak wajar. Selain kakak laki-laki korban, polisi juga memeriksa ibu dan ayah korban.

Kapolsek Semarang Timur, Iptu Iwan Kurniawan, mengungkapkan selama ini korban tinggal serumah dengan keluarganya, yang terdiri dari ayah, ibu, dan kakak laki-laki berusia 18 tahun. Rumah keluarga korban yang berada di Semarang Timur itu memiliki dua kamar tidur, sehingga korban berinisial DKW itu pun kerap tidur bersama orang tua maupun kakak laki-lakinya.

Advertisement

“Di rumahnya ada dua kamar tidur, jadi tidurnya sama bapak, ibu, atau kakaknya. Saksi sementara yang diperiksa baru tiga, bapak, ibu, dan kakaknya,” kata Kapolsek Semarang Timur di rumah korban, Rabu (1/11/2023).

Iptu Iwan mengungkapkan tim dokter menemukan adanya kejanggalan pada jenazah korban. Dokter menemukan adanya perubahan bentuk anus korban, serta luka di genitalia korban, terutama selaput vagina yang robek.

“Dilakukan pemeriksaaan ada perubahan bentuk di dubur dan sobek di vaginanya. Perubahan bentuk itu kemungkinan seperti itu [luka],” ujar Kapolsek Semarang Timur.

Advertisement

Sementara itu, Ketua RW setempat, Agus Dwi Cahyono, mengaku korban selama ini dikenal sebagai anak yang periang dan pandai bergaul. Meski demikian, dalam beberapa hari terakhir korban sudah terlihat jarang bermain dengan teman-teman sebaya.

Ia pun mengaku kaget mendapat informasi korban meninggal dunia. Informasi atau kabar duka itu diterimanya dari pihak keluarga pada pukul 03.30 WIB.

“Katanya sakit panas. Ditunggu dua jam kok jenazahnya enggak sampai ke rumah. Kami telepon Bhabinkamtibmas, terus dibilang mau menghubungi Polsek Semarang Timur dan rumah sakit,” ujarnyaa.

Advertisement

Agus juga mengaku juga menerima informasi bahwa bocah perempuan berusia 12 tahun asal Semarang Timur itu meninggal dalam kondisi tidak wajar. Bahkan, ada yang menyebut dugaan korban menerima pelecehan seksual.

“Ternyata di luar dugaan, meninggalnya ada sesuatu, saya enggak tau itu. Ternyata ada tadi ke ranah hukum, ada Inafis ke sini. Saya belum tahu persisnya. Katanya ada penggumpalan, ada indikasi pelecehan [seksual]. Tapi saya enggak tahu persisnya,” imbuh Ketua RW itu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif