Jateng
Senin, 20 November 2023 - 22:23 WIB

Catat! Jl Boja-Semarang Ditutup 22 November-1 Desember, Ini Jalur Alternatifnya

Adhik Kurniawan  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Infograsi jalur alternatif dari penutupan ruas Jalan Boja-Semarang. (Istimewa/Satlantas Kendal)

Solopos.com, KENDALJalan Provinsi Boja-Semarang atau lebih dikenal dengan Perempatan Jamban bakal ditutup sementara mulai 22 November sampai 1 Desember 2023. Penutupan itu karena ada pengerjaan perbaikan siphon irigasi atau gorong-gorong oleh dinas terkait.

Kasatlantas Polres Kendal, AKP Agus Marimus, mengatakan jalur Boja-Kendal bakal dialihkan sementara karena akan dilakukan perbaikan gorong-gorong mulai Rabu (22/11/2023). Rencananya, jalur Perempatan Jamban itu bakal kembali dibuka pada Jumat (1/12/2023) mendatang.

Advertisement

“Iya, ada pengaligan arus sampai 11 hari mendatang [penutupan arus],” kata AKP Agus kepada Solopos.com, Senin (20/11/2023) sore.

Kasatlantas pun mengimbau agar pengendara bisa menghindari jalur Boja-Kendal untuk mencegah terjadinya kemacetan atau penumpukan kendaraan, yakni dengan cara melalui jalur alternarif atau memutar melalui Jalan Pahlawan.

“Untuk menghindari kemacetan bisa melalui rute Semarang-Sukorejo/Kaliwungu dan Limbangan-Singorojo/Kaliwungu,” paparnya.

Advertisement

Lebih rinci, jalur alternatif itu di antaranya pada ruas Jalan Meteseh-Semarang untuk ke Semarang atau sebaliknya. Kemudian Jalan Terminal Pasar atau Pasar Boja dan Jalan Bebangan atau Pasar Hewan untuk menuju Kaliwungu atau sebaliknya.

“Terus Jalan Gading-Asri-Blimbing-Boja untuk menuju arah Singorojo. Oleh karena itu yang tidak berkepentingan silakan ambil jalur lain atau hindari Jalan Boja-Semarang,” pintanya.

Warga Kecamatan Boja, Ivan Bagus, mengaku baru tahu bila Jalan Boja-Semarang bakal ditutup pada 22 November-1 Desember 2023. Pria berusia 26 tahun itu pun bakal mencari jalan memutar atau jalan alternatif untuk menghindari ruas Jalan Perempatan Jamban.

Advertisement

“Baru tahu malahan kalau mau ditutup sementara. Tapi enggak apa-apa kalau maksudnya baik. Kan memperbaiki gorong-gorong. Nanti masih bisa lewat Jalan Meteseh kalau pulang atau pergi,” kata karyawan swasta itu yang laju tiap hari dari Kendal-Semarang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif