SOLOPOS.COM - Kondisi banjir di sekitar area Ponpes Putri As Sa’adah Tambakrejo Semarang, Kecamatan Gayamsari pada Sabtu (16/3/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, SEMARANGBanjir parah yang melanda Kota Semarang, Jawa Tengah, berdampak pada aktivitas para santri yang sedang tekun beribadah di pekan pertama bulan puasa.

Seperti halnya kegiatan keagamaan para santri di wilayah Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari itu, tersendat lantaran banjir masih merendam masjid sekitar pondok mereka.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Pantaun Solopos.com, banjir masih menggenangi area di pondok pesantren (Ponpes) As Sa’adah Tambakrejo.

Aktivitas para santri pun tampak terganggu karena ketinggian air di sejumlah titik mencapai 20-60 sentimeter (cm).

Pengasuh Ponpes Putri As Sa’adah Tambakrejo Semarang, Qoiriyah Thomafi Syahroni, mengatakan bencana banjir yang terjadi beberapa hari terakhir membuat para santrinya hanya bisa pasrah. Para santrinya juga tak bisa mandi selama tiga hari karena air banjir merendam sebagian ruangan.

“Kemarin (banjir) sempat masuk ke pompa air sehingga mati. Santri-santri tiga hari tidak mandi cuma untuk wudhu dan thohibul hajat gitu. Tapi ini banjir memang sudah terbiasa jadi tidak kaget,” kata Qoiriyah seusai disambangi Badan Amalan Zakat Nasional (Baznas) Pusat di pondoknya, Sabtu (16/3/2024).

Qoiriyah menyampaikan, Ponpes Putri As Sa’adah Tambakrejo Semarang memiliki 175 santriwati yang seluruhnya berstatus sebagai mahasiswi Universitas Sultan Agung (Unissula) Semarang.

Ratusan santri itu rata-rata memperdalam ilmu agama di Ponpes Sa’adah lantaran jaraknya dengan kampus yang tak terlalu jauh.

“Dan karena banjir kegiatan saat Ramadan terganggu banget. Air sempat masuk masjid sedada. Ibu-ibu sampai enggak bisa ngaji. Yang tarawih juga sedikit. Kalau di dalam pondok tetap penuh [tarawihnya]. Namun ini sudah agak mendingan [genangannya]. Insyallah besok mulai ngaji,” akunya.

Sementara itu, Ketua Baznas RI, Prof Noor Ahmad, mengaku selalu menyentuh masyarakat terdampak banjir melalui program penyaluran bantuan.

Kali ini, pihaknya memberikan bantuan berupa 50 paket sembako yang isinya susu, minyak goreng, roti, beras dan daging kaleng kepada Ponpes Putri As Sa’adah Tambakrejo Semarang.

“Kami punya konsentrasi pada bencana semacam ini. Kami akan melihat separah apa Semarang itu, kalau ada daerah membutuhkan bantuan lagi kami akan hadir. Untuk pemulihan pasca bencana kami akan kaji dampaknya seberapa luas,” tutur Noor.

Bencana banjir berdasarkan pengamatan Baznar RI tak hanya terjadi di Kota Semarang. Banjir juga menyeluruh dari Sumatra Barat, lalu di Pantura mencakup Kabupaten Demak, Kabupaten Kudus dan Kabupaten Pekalongan.

“Untuk itu kita coba hari ini ke Semarang dan Kudus. Ada tim juga sudah ke Pekalongan dan mudah-mudahan kami bisa juga ke tempat lain,” paparnya.

Selain dari Baznas RI, Pemkot Semarang juga menjanjikan bantuan 50 paket sembako kepada Ponpes Putri As Sa’adah Tambakrejo Semarang. Adapun bantuan lain juga datang dari Baznas Jateng sebanyak 25 paket sembako.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya