Ponco Suseno / Nugroho Meidinata / Adhik Kurniawan / Ponco Suseno | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanggap bencana banjir. (Freepik)
Solopos.com, SEMARANG — Sejumlah daerah rawan banjir di Kota Semarang perlu meningkatkan kewaspadaan seiring akan datangnya musim hujan. Diperkirakan, wilayah Jateng pada umumnya sudah memasuki musim hujan pada November 2023.
Sebagaimana diberitakan Solopos.com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Jawa Tengah memperkirakan awal musim hujan di provinsi ini mundur satu hingga tiga dasarian. Awal musim hujan di Jateng berbeda-beda antara kabupaten/kota di Jateng, tergantung topografi wilayah masing-masing.
“Awal musim hujan 2023-2024 diperkirakan BMKG hadir pada Oktober, November, dan Desember. Namun, sebagian besar wilayah pada November. Rerata awal musim hujan ini ada yang mundur satu dasarian (10 hari) sampai tiga dasarian (satu bulan),” ujar Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Jateng, Sukasno, dilansir oleh laman resmi Pemprov Jateng, Kamis (21/9/2023).
Dikutip dari bpbd.semarangkota.go.id pada Kamis (9/11/2023), daerah rawan banjir di Kota Semarang sebagai berikut:
Dikutip dari bpbd.semarangkota.go.id pada Kamis (9/11/2023), daerah rawan banjir di Kota Semarang sebagai berikut:
1. Semarang Utara: Kelurahan Bandarharjo, Kelurahan Purwosari, Kelurahan Panggung Lor, Kelurahan Panggung Kidul, Kelurahan Tanjung Mas, Kelurahan Dadap Sari, Kelurahan Bulu Lor, Kelurahan Plombokan.
2. Semarang Barat: Kelurahan Tambakharjo, Kelurahan Karangayu, Kelurahan Kembangarum, Kelurahan Tawangsari, Kelurahan Tawang Mas, Kelurahan Krobokan, Kelurahan Ngemplak Simongan.
4. Tugu: Kelurahan Mangkang Wetan, Kelurahan Tugurejo, Kelurahan Mangkang Kulon, Kelurahan Mangun Harjo.
5. Candisari: Kelurahan Jomblang.
6. Gunungpati: Kelurahan Sukorejo.
7. Gayamsari: Kelurahan Tambak Rejo, Kelurahan Kali Gawen, Kelurahan Sawah Besar, Kelurahan Siwalan.
8. Pedurungan: Kelurahan Tlogosari Kulon, Kelurahan Kalicari, Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kelurahan Gemah, Kelurahan Pedurungan Kidul.
9. Tembalang: Kelurahan Rowosari, Kelurahan Sendangmulyo, Kelurahan Bulusan, Kelurahan Sambiroto, Kelurahan Kedungmundu, Kelurahan Meteseh.
10. Genuk: Kelurahan Penggaron Lor, Kelurahan Sembungharjo, Kelurahan Trimulyo, Kelurahan Muktiharjo Lor, Kelurahan Terboyo Wetan, Kelurahan Terboyo Kulon, Kelurahan Gebangsari, Kelurahan Karangroto, Kelurahan Banjardowo, Kelurahan Genuksari.
Di waktu sebelumnya, Koordinator Informasi dan Observasi Stasiun Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto, mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat mulai melakukan mitigasi bencana musim pancaroba guna meminimalisasi risiko terjadinya bencana alam di musim hujan nanti. Hal itu bisa dimulai dengan menebang pohon-pohon tua di jalan.
“Apalagi ini beberapa daerah yang pancaroba sudah ada awan kumulonimbus. Jadi harus mulai waspada bencana karena potensi muncul hujan es, sambaran petir, banjir bandang, tanah longsor, dan puting beliung,” pungkas Giyarto.
Hal senada dijelaskan Sekretaris Disperkim Kota Semarang, Murni Ediati. Ia berharap masyarakat turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungannya dengan ikut memangkas dahan dan batang pohon. Hal ini dikarenakan Disperkim Kota Semarang tidak bisa menjangkau seluruh wilayah karena keterbatasan armada.
“Armada kami terbatas, jadi hanya fokus di jalan protokol yang ring 1 dan ring 2, seperti Semarang Utara, Mangkang, Semarang Selatan, Semarang Tengah, dan Semarang Barat. Ini pun kami cicil beberapa kali dalam sebulan. Maka, masyarakat kami harapkan bantuannya, khususnya di jalan-jalan lingkungan,” ujar Murni kepada Solopos.com, Rabu (8/11/2023).
Demikian tadi informasi tentang daerah rawan banjir di Kota Semarang sekaligus beberapa upaya dari pemkot setempat dalam menghadapi musim hujan mendatang.