Jateng
Kamis, 1 Februari 2024 - 15:08 WIB

Dinkes Jateng Catat Angka TBC Anak di Dua Daerah Soloraya Lumayan Tinggi

Adhik Kurniawan  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak batuk. (Freepik)

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mencatat kasus Tuberculosis atau TBC 2023 pada anak mencapai 294 persen.

Adapun tiga daerah dengan temuan kasus terbanyak berada di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Boyolali.

Advertisement

Hal tersebut disampaikan Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Irma Makiyah, seusai Peluncuran USAID Bebas TB Tingkat Provinsi Jawa Tengah dan Penyusunan Rencana Kerja Terpadu, “Bersama Menuju Eliminasi dan Bebas dari TB di Hotel Haris Semarang, Rabu (31/1/2024).

Pihaknya menyampaikan jika kasus TBC pada anak membutuhkan perhatian serius.

Advertisement

Pihaknya menyampaikan jika kasus TBC pada anak membutuhkan perhatian serius.

“TB anak targetnya cuma 90 persen. Temuannya lebih banyak, 294 persen. Sementara estimasi kasus (TB secara umum) kita 73.856, capaian 85.071,” ungkap Irma.

Irma membeberkan ada tiga daerah dengan penemuan kasus TB anak terbanyak. Ketiga wilayah itu berada di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Wonogiri, dan Kabupaten Boyolali.

Advertisement

Lebiu jauh, cakupan penemuan yang melonjak tajam melebihi estimasi itu bisa disebabkan banyak faktor.

Seperti kemungkinan adanya pasien dari luar provinsi yang tidak tercatat Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil).

“Estimasi berdasarkan data Dispendukcapil, penemuan berdasarkan faskes. Bisa jadi ada orang luar Jawa Tengah berobat ke Jawa Tengah. Misalnya, Wonogiri perbatasan dengan Jawa Timur, siapa tahu ada orang dari orang Jatim berobat ke Wonogiri?” jelasnya.

Advertisement

Adapun, TB anak memiliki ciri khas berbeda dengan orang dewasa. Penegakan TB anak pun mengunakan sistem skoring di antaranya mantoux tes, pengecekan pembengkakan kelenjar, demam, hingga ada tidaknya kontak dengan pasien TB.

“Jika TB pada orang dewasa ditandai dengan batuk berdahak lebih dari dua minggu. Kalau anak-anak kadang-kadang cuma letih lemah lesu, berat badan enggak naik, terus demam sumeng (agak anget) enggak terlalu tinggi, kemudian ada pembengkakan di kelenjar,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Pemprov terus berupaya mewujudkan Jawa Tengah bebas dari penyakit tuberculosis atau TBC pada 2030.

Advertisement

Salah satu upaya itu dilakukan dengan melakukan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan TBC, khususnya temuan kasus baru TBC di masyarakat.

“Temukan saja itu butuh effort. Makanya, penanganan TBC tidak bisa parsial, tapi butuh upaya kolaboratif,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jateng, Sumarno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif