SOLOPOS.COM - Kirab budaya di kawasan Situs Liyangan, Desa Purbosari, Kabupaten Temanggung. (ANTARA/Heru Suyitno)

Solopos.com, TEMANGGUNG — Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur (BOB) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Agustin Peranginangin, menyebut kekuatan pariwisata di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta ada di kebudayaan. Untuk itu, pemerintah daerah harus menjaga dan mempertahankan kebudayaan.

“Oleh karena itu kita harus terus menjaga mempertahankan kebudayaan, tidak hanya untuk kepariwisataan, tetapi bagaimana mempertahankan kehidupan,” kata Agustin seusai menghadiri Merti Tirta Amerta Bhumi dan Kirab Budaya di kawasan Situs Liyangan, Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Minggu (15/10/2023).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Dia berharap kemeriahan kegiatan ini pada tahun 2024 dan tahun berikutnya bisa lebih meriah, bisa ada sinergi, kolaborasi, dan harmoni program antardesa.

“Jadi antardesa di sekitar sini bisa diatur jadwalnya dan tidak hanya kegiatan tunggal seperti ini,” katanya.

Menurut dia, kalau seperti ini yang dari luar Temanggung kurang tahu bahwa kemarin sudah ada kegiatan beberapa hari, maka kalau dari awal sudah direncanakan bisa didesain sejak awal. Ada kegiatan sisipan misalnya buat camp malam Minggu.

Kegiatan tersebut bisa menghadirkan tamu dari Semarang, Solo dan sebagainya sehingga kegiatan ini tidak hanya dikonsumsi oleh masyarakat Temanggung tetapi juga dihadiri oleh masyarakat luas.

Di sisi lain, katanya, Kemenparekraf ditugaskan oleh pemerintah untuk mendorong pergerakan kepariwisataan.

“Untuk Jateng saja di tahun 2023 ini 237 juta pergerakan, maka sekali lagi kami sampaikan kegiatan ini bisa dikemas lebih apik, contoh mungkin tamu yang dari luar bingung, kenapa ada empat penari wanita tadi membawa air dengan warna baju yang berbeda, ternyata itu melambangkan empat hawa nafsu,” katanya yang dikutip dari Antara.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Temanggung Hendra Sumaryana menyampaikan Pemkab Temanggung berterima kasih kepada kepala desa dan seluruh masyarakat Purbosari bahwa kegiatan ini luar biasa.

“Pemkab menganggap bahwa kegiatan ini adalah aset yang luar biasa sehingga kami memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya pada seluruh warga Purbosari.

Ia berharap ke depan bahwa kegiatan ini tidak seremoni saja, karena kegiatan ini mengandung makna yang luar biasa bagaimana menjaga air, menjaga lingkungan untuk memastikan kehidupan berlangsung sebaik-baiknya sehingga diberi simbol-simbol gunungan yang merupakan hasil pertanian.

Hendra menegaskan Pemkab Temanggung bangga terhadap kegiatan ini dan berharap ke depan kegiatan ini bisa lebih besar lagi dan bisa memberikan efek ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya