Jateng
Jumat, 26 Januari 2024 - 17:53 WIB

Dishanpan Jateng Gelar Pasar Murah di Salatiga, Beras Dihargai Rp10.400 per Kg

Hawin Alaina  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana antrean warga Salatiga untuk membeli bahan pokok di pasar murah yang diselenggarakan Dinas Ketahanan Pangan Jateng di Balai Desa Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga Jumat (26/1/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menggelar paasar murah di Kota Salatiga, Jumat (26/1/2024). Pasar murah itu digelar sebagai respons Dishanpan Jateng atas naiknya harga kebutuhan pokok belakangan ini.

Pasar murah digelar di Salatiga ini digelar di dua lokasi, yakni Balai Kelurahan Tingkir Tengah dan Lapangan Dukuh. Dalam pasar murah ini sejumlah bahan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, hingga daging ayam dijual dengan harga yang lebih rendah daripada harga di pasaran.

Advertisement

Kepala Dishanpan Jateng, Dyah Lukisari, mengatakan pasar murah digelar setelah pihaknya menggelar rapat dengan Kementerian Perdagangan. Dari hasil rapat itu diketahui jika sejumlah barang kebutuhan pokok mengalami kenaikan seperti beras, bawang putih, dan telur.

“Sehingga pemerintah wajib untuk bisa mengatasi situasi itu supaya bisa dikendalikan. Masyarakat juga bisa membeli barang yang relatif murah,” kata Dyah di sela pasar murah di Balai Kelurahann Tingkir Tengah, Salatiga, Jumat.

Dikatakan dalam pasar murah ini dijual bahan pokok yang lebih murah dibandingkan harga pasaran, antara lain beras per 5 kilogram (kg) Rp52.000 atau Rp10.400 per kg, minyak goreng Rp13.000 per liter, telur Rp22.500 per kg, dan daging ayam Rp30.000 per kg.

Advertisement

“Tidak ada syarat untuk membeli di pasar murah kali ini. Namun pembelian per orang kita batasi agar tidak dijual kembali, seperti pembelian beras maksimal 10 kg,” ujar Dyah.

Diakuinya, operasi pasar murah ini melibatkan BUMD Jateng, Bulog, pelaku usaha, dan peternak di sekitar Salatiga. Dishanpan Jateng juga memberikan bantuan transportasi untuk para pelaku usaha, sehingga harga yang dijual bisa lebih murah.

“Harga lebih murah ini, memang karena ada bantuan transportasi komoditas dari Dishanpan Jateng. Jadi harga relatif selisih dari yang di pasar,” imbuhnya.

Advertisement

Sementara itu seorang warga, Siti Zulaikhah, mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Hal itu dikarenakan barang yang dijual di pasar murah harganya lebih murah daripada di pasar, rata-rata selisih Rp5.000.

“Harga sekarang di pasar mahal. Harapannya ya diturunkan karena kalau mahal, biasanya bisa dapat dua jadi hanya dapat satu,” kata Siti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif