SOLOPOS.COM - Menjelang Iduladha 17 Juni 2024 mendatang. Sejumlah peternak di Gunungpati Semarang mulai menjual hewan ternaknya di pinggir jalan. Selasa (4/6/24) (Solopos.com/Fitroh Nurikhsan)

Solopos, SEMARANG – Menjelang Hari Iduladha yang jatuh pada 17 Juni 2024 mendatang. Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang menerbitkan surat edaran pengawasan peredaran perjualan hewan kurban.

Upaya itu dilakukan demi memberikan rasa aman kepada calon pembeli atau masyarakat. Hewan-hewan kurban baik kambing dan sapi dijamin tidak ada yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD).

Promosi Dapat Dukungan BRI, Klaster Usaha Kain Tuan Kentang Palembang Naik Kelas

”Iya, kami menjamin hewan kurban yang dijual di Kota Semarang dalam keadaan sehat semua,” ucap Sub Koordinator Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner, Dispertan Kota Semarang, Irene Natalia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (4/6/2024).

Pihaknya sudah mengeluarkan dan menyebarkan surat edaran sejak 30 Mei 2024. Harapannya lewat edaran tersebut, penjual dan pembeli memastikan daging hewan kurban dijual atau dikonsumsi aman dan sehat.

Perempuan yang akrab disapa Irene itu memaparkan Dispertan Kota Semarang juga telah membentuk tim pengawasan perdagangan serta tim untuk pengawasan pemotongan daging kurban.

”Kami juga membuat posko untuk menerbitkan surat keterangan kesehatan hewan kurban. Poskonya ada dua, satu berlokasi di kantor Dispertan dan satunya lagi di wilayah Gunungpati,” katanya.

Bahkan untuk mencegah hewan-hewan kurban terjaring PMK maupun virus latto-latto. Pihaknya sudah melakukan upaya-upaya antisipasi secara ketat sebulan yang lalu.

Inisiatif tersebut agar transaksi penjualan hewan kurban menjelang Iduladha dalam kondisi sehat.

Sebagai informasi, pada Hari Raya Iduladha 2024, Pemeritah Kota (Pemkot) Semarang menyiapkan 4 ekor sapi dan 16 ekor kambing.

Rencananya empat ekor sapi akan diserahkan ke Masjid Kauman, Masjid Agung Jawa Tengah, Masjid Baiturrahman dan Masjid Al-Muttaqin, Rowosari, Tembalang. Sedangkan untuk 16 ekor kambing bakal diserahkan masing-masing satu ekor ke 16 kecamatan.

”Saat ini untuk PMK dan virus latto-latto di Kota Semarang sudah cenderung sangat turun. Memang masih ada tapi sudah sedikit, dan juga sudah bisa diatasi baik oleh peternaknya sendiri, kelompok ternak maupun dari tim medis kami,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya