Jateng
Selasa, 12 September 2023 - 15:41 WIB

Dugaan Pemukulan Kader PDIP, Polisi Periksa Dokter Visum

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemukulan (Google.img)

Solopos.com, SEMARANG — Aparat Polda Jawa Tengah (Jateng) saat ini tengah memeriksa dokter yang mengeluarkan hasil visum kepada Suparjianto, kader PDIP Kota Semarang, yang diduga dianiaya atau mengalami pemukulan oleh eks Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang, Joko Santoso.

Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, kepada Solopos.com, Selasa (12/9/2023). Satake menyebut pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan kondisi korban saat dilakukan pemeriksaan. Satake juga menyebut saat ini sudah ada empat orang yang diperiksa sebagai saksi atas dugaan kasus penganiayaan itu.

Advertisement

“Itu [dokter] diperiksa tentang kondisi korban,” jelas Kombes Pol Satake.

Polda Jateng telah menerima laporan dugaan penganiyaan tersebut sejak Jumat (8/9/2023) lalu. Pihaknya hingga saat ini masih melakukan pendalaman untuk melakukan penyidikan lebih lanjut.

“Dilanjutkan dengan proses penyidikan. Sekarang dalam proses pendalaman,” paparnya.

Advertisement

Sebelumnya, Joko Santoso yang juga menjabat sebagai anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, membantah tuduhan dirinya telah melakukan pemukulan terhadap kader PDIP Kota Semarang. Meski demikian, ia tidak membantah jika sempat terjadi ketegangan dengan kader PDIP yang merupakan tetangganya itu buntut pemasangan bendera PDIP di lingkungan sekitar tempat tinggalnya.

Atas dugaan kasus pemukulan itu, Joko Santoso juga telah mendapat sanksi dari Majelis Kehormatan (MK) Partai Gerindra. Ia dicopot sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang karib disapa Hendi, mengaku akan terus mengawal kasus dugaan pemukulan kader PDIP oleh Ketua DPC Partai Gerindra Kota Semarang itu. Pihaknya juga telah menyerahkan hasil visum kader PDIP yang diduga menjadi korban penganiayaan itu ke aparat kepolisian.

Advertisement

“Biar pihak kepolisian yang membuktikan. Kan ada rekaman CCTV, bekas benjolan lukanya juga sudah divisum,” ujar Hendi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif