Solopos.com, SEMARANG — Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, angkat bicara terkait dilaporkannya capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, ke Bawaslu Kota Solo karena kasus bagi-bagi voucer internet di arena Car Free Day (CFD) Solo, 24 Desember 2023 lalu.
Puan mengaku saat ini masih menunggu keputusan Bawaslu Solo terkait kasus itu. Ia menilai Bawaslu Solo memiliki mekanisme sendiri terhadap suatu laporan dugaan pelanggaran dalam Pemilu 2024.
Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024
“Nanti kita lihat saja. Bawaslu pasti punya mekanisme untuk bisa memberikan masukan atau apa yang harus dilakukan,” ujar Puan di sela kunjungan ke Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Sabtu (13/1/2024).
Oleh karenanya, Puan pun mengaku tidak bisa berkomentar panjang lebar terkait dilaporkannya Ganjar ke Bawaslu Solo atas tuduhan pelanggaran Pemilu 2024 itu. “Kita tunggu saja apa yang akan dilakukan Bawaslu,” tegaas Puan.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kabupaten Klaten yang tergabung dalam Komunitas Masyarakat Peduli Demokrasi dan berprofesi sebagai advokat, Indra Wiyana, melaporkan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, ke Bawaslu Solo.
Laporan itu terkait dugaan pelanggaran Pemilu 2024 yang dilakukan Ganjar saat berkunjung ke CFD Solo, 24 Desember 2023.
Ganjar sebagai peserta Pemilu 2024 beserta istri dan para relawannya pada masa kampanye mendatangi acara CFD Solo yang dihadiri ribuan orang. Mereka kemudian membagikan voucer pulsa Internet gratis ke para pengunjung.
Tanda Bukti Penyampaian Laporan itu bernomor 002/LP/PL/KotaSurakarta/14.05/I/2024. Di surat itu dicantumkan empat jenis dokumen yang dia serahkan kepada Bawaslu Solo. Dokumen itu seperti satu compact disc (CD) berisi tiga video, lembar fotokopi KTP pelapor, dan lembar fotokopi KTP dua orang saksi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
