Jateng
Senin, 4 September 2023 - 17:59 WIB

Gantikan Ganjar, Ini Peran Krusial Nana Sudjana Sebagai Pj Gubernur Jateng

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, seusai rakor penanganan kemiskinan ekstrem di kantornya, Senin (14/8/2023). (Solopos.com - Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG Ganjar Pranowo akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Selasa (5/9/2023) besok. Sederet pekerjaan rumah Ganjar pun masih tertinggal dan akan ditangani Nana Sudjana sebagai penggantinya, atau sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jateng.

Pengamat politik dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Wahid Abdulrahman, mengatakan tidak akan mudah menyelesaikan target pemerintahan hanya dalam kurun waktu satu tahun. Menurutnya, prioritas peran Nana sebagai Pj Gubernur Jateng nantinya haruslah menjaga kondusif wilayah hingga Pemilu 2024 digelar.

Advertisement

“Tidak mudah menyelesaikan RPJMD [Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah] dalam waktu singkat, sulit. Namun pertama, menjaga kondusif wilayah selama pemilu itu penting,” ujar Wahid kepada Solopos.com, Senin (4/9/2023).

Wahid pun menerangkan, Jawa Tengah menjadi salah satu episentrum daerah yang memiliki suara pemilihan besar. Sehingga selain memilah permasalahan-permasalahan yang harus di selesaikan di Jateng, menjaga kondisi dan situasi wilayah hingga masa Pemilu 2024 dinilai sangat penting.

Advertisement

Wahid pun menerangkan, Jawa Tengah menjadi salah satu episentrum daerah yang memiliki suara pemilihan besar. Sehingga selain memilah permasalahan-permasalahan yang harus di selesaikan di Jateng, menjaga kondisi dan situasi wilayah hingga masa Pemilu 2024 dinilai sangat penting.

“Nah kedua baru fokus mana isu yang harus diselesaikan di antara banyak persoalan di Jateng dalam kurun waktu singkat,” terangnya.

Sementara mengenai warisan-warisan peninggalan Ganjar Pranowo selama menjabat sebagai Gubernur Jateng yang hingga saat ini masih menjadi pekerjaan rumah atau PR, lanjut Wahid, yakni mengenai persoalan pengentasan kemiskinan. Sebab menurutnya, selama dua periode atau 10 tahun menjabat, penurunan kemiskinan di Jateng masih jauh dari kata selesai.

Advertisement

“Ini kan bisa kita lihat, hampir 10 tahun kepemimpinan [Ganjar Pranowo], indikator [pengentasan kemiskinan] belum 100 persen tercapai. Progres memang ada, tapi perlu inovasi atau terobosan baru,” nilainya.

Selain itu, imbuh Wahid, permasalahan lingkungan seperti banjir rob dan konflik penambangan wadas di Purworejo juga belum tuntas hingga saat ini. Apalagi, pada periode kedua ini, Jateng disebut mendapat image sebagai supermarket bencana karena sejumlah banjir rob menghantam pesisir pantai utara (Pantura), termasuk di Kota Semarang pada akhir 2022 lalu.

“Meski infrastruktut dibangun selama ini, tapi belum sepenuhnya mengatasi banjir rob. Ini PR [pekerjaan rumah] juga,” imbuhnya.

Advertisement

Sebelumnya, isu-isu krusial di Jateng tersebut juga sempat dibahas atau disunggung dalam Forum Group Discusion (FGD) Mencari Figur Pemimpin Jawa Tengah Pengganti Ganjar-Yasin yang digelar Forum Peduli Jawa Tengah di Hotel Up Peak Semarang, Senin (21/8/2023). Saat itu, ada tujuh isu krusial yang dinilai bakal menjadi PR bagi PJ Gubernur Jateng mendatang, yakni angka kemiskinan, disparitas atau jarak pembangunan antar daerah, tata kelola kelembagaan, persoalan infrasruktur, bencana alam, perekonomian, dan peningkatan daya saing dan kompetensi sumber daya manusia (SDM).

“Isu (bencana) ini akan menjadi viral tema hingga Pilgub di bulan November 2024 mendatang. Maka untuk menghadapi isu ini dalam pandangan saya yang dibutuhkan nanti gubernur seperti apa. Gubernur besok enggak harus pintar, karena yang dibutuhkan bisa koordinasi, supervisi, dan evaluasi,” kata Pengamat Politik dari Undip Semarang, Teguh Yuwono, saat FGD) Mencari Figur Pemimpin Jawa Tengah Pengganti Ganjar-Yasin.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif