Jateng
Senin, 19 Februari 2024 - 18:17 WIB

Gegara Banjir, 2.415 Hektare Sawah di Demak & Grobogan Gagal Panen

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sawah terendam banjir. (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 2.415 hektar lahan sawah di Kabupaten Grobogan dan Demak, Jawa Tengah (Jateng), mengalami puso atau gagal panen akibat bencana banjir yang melanda daerah itu beberapa pekan lalu.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Jateng, Supriyanto, mengatakan total luas lahan padi yang terdampak banjir di Grobogan dan Demak mencapai 8.841 hektare. Luas sebesar itu terbagi di Grobogan yakni 5.401 hektaare dan Demak seluas 3.422 hektare.

Advertisement

“Terdampak dan puso berbeda. Terdampak belum tentu gagal panen, hanya saja hasil panennya tidak maksimal,” ujar Supriyanto saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Senin (19/2/2024).

Supriyanto juga membenarkan jika ada luas lahan sawah di Grobogan dan Kendal yang terdampak puso atau gagal panen. Hal itu disebabkan lahan sawah itu terendam banjir hampir sepekan atau lebih. Catatan Distanbun Jateng, sawah yang mengalami puso di Grobogan seluas 440 hektare, sedang di Demak mencapai 1.975 hektare.

“Grobogan surutnya cepat. Hari ini juga sudah surut, jadi laporan puso sedikit. Kalau di Demak paling parah, tidak bisa bernafas [padi] di sana, karena benar-benar terendam banjir. Meski hanya di Karanganyar [banjir], laporannya [sawah mengalami puso] mencapai 1.975 hektare,” ungkap mantan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap itu.

Advertisement

Supriyanto menambahkan Distanbun Jateng pun siap mengawal para petani yang terdampak banjir ini agar mendapatkan bantuan benih dan lain sebagainya dari Pemerintah Pusat. Apalagi total kerugian yang dialami petani mencapai Rp345,6 juta. Sedangkan bantuan yang telah disetujui mencapai Rp287.040.000.

“Sudah disetujui oleh Jasindo dan tinggal tunggu transfer ke rekening kelompok tani. Dan yang telah disetuji adalah yang bisa diklaimkan. Per hektare Rp6 juta,” ujarnya.

Sekadar informasi, banjir di Grobogan terjadi pada Senin (5/2/2024) lalu, yang kemudian berangsur surut tak sampai sepekan. Sementara di Demak, banjir terjadi sejak Selasa (6/2/2024) lalu hinga Senin ini masih menggenang di sejumlah desa.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif