SOLOPOS.COM - Ketua Apindo Jateng Frans Kongi. (Antara)

Solopos.com, SEMARANG–Lumpuhnya Jalan Pantai Utara (Pantura) di Kabupaten Demak ke Kabupaten Kudus maupun sebaliknya akibat banjir yang menggenangi Kota Wali sejak Selasa (6/2/2024) lalu, berdampak pada pengiriman bahan baku maupun produk sejumlah perusahaan di sektor industri di Jawa Tengah (Jateng).

Imbasnya, para pengusaha mengalami kerugian yang cukup signifikan. Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah, Frans Kongi, membenarkan banjir di Demak yang belum surut 100 persen hingga Jumat (16/2/2024) sore berdampak langsung kepada para pelaku industri.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Kendati demikian, dampak tersebut tak sebesar saat banjir hebat pada pergantian tahun 2022 ke 2023 sebelumnya, khususnya saat jebolnya tanggul Lami Citra di Kawasan Industri Tanjung Mas Kota Semarang.

“Namun kami tetap merugi. Karena transportasi bahan baku dan produknya terhambat banjir. Khususnya industri-industri antardaerah seperti Semarang-Demak-Kudus-Jepara, mereka [industri] bakal kena tambahan biaya,” kata Frans kepada Solopos.com, Jumat petang.

Kerugian tersebut, terang Frans, karena para pelaku usaha industri di sekitaran area Demak harus selalu produksi setiap hari. Oleh sebab itu, bila ada keterlambatan bahan baku maka akan berdampak juga terhadap pinalti keterlambatan produk yang harus segera sampai kepada konsumen.

“Karena keterlambatan barang itu sebenarnya enggak boleh. Jadi para pengusaha banyak kena saksi [terlambat]. Akibatnya perputaran uang agak terganggu. Bahkan beberapa pengusaha pembelian produknya menurun. Karena masih ada dampak banjir ini,” terangnya.

Kendati demikian, saat ditanya berapa rata-rata kerugian yang dialami satu pengusaha, Frans enggak membeberkan nominalnya. Ia hanya menegaskan jika kerugiannya cukup signifikan, namun tak sebesar saat jebolnya tanggul Lami Citra di Kawasan Industri Tanjung Mas Kota Semarang.

“Kalkulasinya enggak bisa kita sampaikan [nominalnya]. Tapi cukuplah meski angkanya enggak bisa kami sebut kan,” klaimnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Bergas C. Penanggungan, mengatakan banjir saat ini hanya tersisa di tiga kecamatan, yakni Karangayar, Gajah, dan Mijen. Ketinggian air di tiga wilayah itu masih sekitar 1 meter.

“Pantura kondisinya masih lumpuh. Karena kalau di jalan airnya masih sekitar 30-40 centimeter (cm). Terus kan masih terhalang truk-truk yang belum pada diambil karena terjebak banjir pas awal-awal itu,” kata Bergas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya