Jateng
Minggu, 10 Desember 2023 - 16:20 WIB

Geger! Dikira Boneka, Mayat Bayi Ditemukan di Pemancingan Sekopek Semarang

Adhik Kurniawan  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penemuan mayat (Dok. Solopos.com)

Solopos.com, SEMARANG — Pengunjung di pemancingan sekitaran Sekopek, Kelurahan Polaman, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, digegerkan adanya temuan bayi perempuan dalam kondisi meninggal dunia pada Sabtu (9/12/2023) sore. Awalnya, mayat bayi perempuan itu dikira sebuah boneka yang mengapung di aliran sungai.

Kanitreskrim Polsek Mijen, Iptu Bardo, mengatakan peristiwa tersebut kali pertama diketahui oleh pengunjung pemancingan Sekopek sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, pemancing tengah bergeser lokasi memancing di area aliran sungai yang berada di belakang pemancingan.

Advertisement

Ndelalah anguk-anguk lihat sungai, kedung belakang. Awalnya melihat, dikira seperti boneka. Kemudian dicermati terus. Ternyata bayi cilik [kecil],” ungkap Iptu Bardo, Sabtu petang.

Bardo tidak menjelaskan secara persis pengunjung yang melihat kejadian ini. Namun seusai temuan ini disampaikan kepada pegawai pemancingan, mayat bayi perempuan itu sudah diambil dan dilaporkan ke Polsek Mijen.

“Ditemukan dalam posisi telanjang. Tidak ada bungkusnya. Jenis kelamin perempuan, sudah meninggal. Kulitnya juga ada yang sudah terkelupas. Tapi tali pusar belum dipotong, cuma ari-ari sudah tidak ada,” bebernya.

Advertisement

Setelah mendapatkan laporan temuan tersebut, pihaknya juga telah mendatangi lokasi bersama unit Inafis Polrestabes Semarang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu, orok dibawa ke kamar jenazah RSUP dr Kariadi Semarang guna keperluan pemeriksaan lebih lanjut.

“Tadi saya bersama anggota juga menyusuri aliran sungai itu, ya kurang lebih 500 meter. Tapi tidak ada tanda tanda. Ini masih kita lakukan penyelidikan, siapa pelakunya,” terangnya.

Bardo belum mengetahui secara pasti aliran hulu dan hilir sungai tersebut. Pihaknya menduga, aliran sungai tersebut dari aliran daerah Boja.

Advertisement

“Itu berat badan kurang lebih sekitar satu kiloan [kg] lebih. Tadi petugas puskesmas Karangmalang juga tidak bisa menentukan sudah meningal berapa hari. Tapi ketika ditemukan sudah dalam kondisi bau. Tapi kalau perkiraan medis itu lahir prematur. Karena kecil. Kalau perkiraan bidan, itu lahir antara enam sampai tujuh bulan,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif