SOLOPOS.COM - Ilustrasi sembako. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, PURWOKERTOPemkab Banyumas bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Petani (BUMP), dan distributor bahan pokok menggelar Gerakan Pangan Murah di Kompleks Gelanggang Olahraga Satria Purwokerto, Minggu (15/10/2023) pagi.

Kegiatan itu ditujukan untu memperingati Hari Pangan Sedunia 2023. Sejumlah komoditas yang disediakan seperti seperti beras, minyak goreng, tepung terigu dan telur ayam ras yang dijual dengan harga murah.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Gerakan Pangan Murah tersebut ditujukan untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga murah atau terjangkau. Selain itu, untuk menjaga ketersediaan pasokan komoditas pangan serta mendekatkan dengan masyarakat secara langsung.

“Alhamdulillah pada kegiatan hari ini, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Komoditas pangan yang dijual laris manis sejak pagi [sedianya Gerakan Pangan Murah digelar serentak pada Senin (16/10/2023), namun di Purwokerto digelar Minggu (15/10/2023)],” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) Kabupaten Banyumas, Jaka Budi Santosa, seperti dikutip dari Antara, Minggu.

Salah seorang warga, Darus, mengaku sangat terbantu dengan adanya Gerakan Pangan Murah tersebut karena menyediakan komoditas pangan seperti beras dengan harga terjangkau. Dalam kegiatan itu beras kualitas medium dijual Rp10.200/kg, padahal harga eceran beras kualitas yang sama di warung mencapai Rp14.000/kg dan harga grosir senilai Rp13.500/kg.

“Cuma sayangnya lokasinya jauh. Saya berharap kegiatan ini dapat digelar secara rutin di tempat-tempat yang terjangkau masyarakat,” kata warga Kelurahan Karangpucung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas itu.

Penjabat (Pj) Bupati Banyumas, Hanung Cahyo Saputro, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan tersebut. Selain Gerakan Pangan Murah, Pemkab Banyumas bersama Perum Bulog Cabang Banyumas juga telah mendistribusikan cadangan beras pemerintah untuk kegiatan operasi pasar sebagai upaya pengendalian gejolak kenaikan harga beras di pasaran.

Hal itu dilakukan untuk stabilisasi harga dan membantu masyarakat khususnya warga miskin dalam memperoleh beras dengan harga terjangkau. Ia mengakui antusiasme masyarakat membeli komoditas pangan yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah itu sangat tinggi karena banyak komoditas yang sudah habis terjual.

“Saya datang ke sini ternyata sudah habis. Itu saya pikir kontribusi teman-teman Bulog, Bank Indonesia (BI), kemudian ada RNI, PPI, Pinsar, Petelur Banyumas, BUMP, dan sebagainya untuk bersinergi dalam konteks bagaimana kemudian harga-harga pangan di Banyumas itu bisa terkendali,” ungkapnya.

Terkait beras Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dijual dalam kegiatan tersebut, dia mengatakan Perum Bulog Cabang Banyumas menjualnya dengan harga Rp10.200 per kilogram atau lebih murah dari beras SPHP yang dijual di pasar. Menurut dia, harga beras SPHP di pasar dijual ke konsumen senilai Rp10.900/kg karena penjualannya melalui pedagang.

“Karena beras SPHP ini dijual ke konsumen secara langsung, maka harganya Rp10.200/kg,” jelas Hanung didampingi Pimpinan Cabang Perum Bulog Banyumas, Rasiwan.

Sumber: Antara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya