SOLOPOS.COM - Warga binaan Lapas Kelas IA Kedungpane Semarang, Jawa Tengah (Jateng), tetap bisa melangsungkan prosesi pernikahan meski di balik jeruji, Senin (13/11/2023). (Istimewa/Lapas Kedungpane Semarang)
Solopos.com, SEMARANG — Meski terkurung di dalam jeruji besi, RS, warga binaan Kembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IA Kedungpane, Semarang, Jawa Tengah (Jateng), tetap bisa melangsungkan prosesi pernikahan. Narapidana kasus narkoba itu melangsungkan akad nikah dengan sang kekasih dan disaksikan penghulu KUA Ngaliyan di Aula Lapas Kedungpane, Senin (13/11/2023).
Informasi yang diterima Solopos.com, akad nikah itu dilakukan dan disaksikan oleh keluarga narapidana serta petugas Lapas. Dalam prosesi pernikahan tersebut, RS menggelar akad nikah dengan memberikan mas kawin seperangkat alat salat dan sebuah cincin seberat 2 gram.
“Menikah adalah anjuran dari agama kepada mempelai. Niatkan dengan lurus dan hanya semata-mata mengharap rida dari Allah SWT. Untuk meningkatkan takwa dengan melaksanakan perintahnya serta menjauhi larangannya,” ucap seorang penghulu.
RS merupakan terpidana kasus narkotika yang divonis lima tahun penjara. Kini, RS sedang menjalani pidana 6 bulan. Kendati demikian, ia mengaku senang dapat melangsungkan pernikahan walaupun masih berada di jeruji besi.
“Alhamdulillah saya senang dapat diberikan izin dari Lapas, persyaratan mudah dan semua lancar. Semakin lama saya menghalalkan dia akan menjadi dosa jika berdampingan, selagi ada kesempatan maka saya usahakan,” aku RS.
Sementara itu, Kepala Lapas Kedungpane, Usman Madjid, mengatakan pihaknya memang memberikan hak yang sama terhadap narapidana. Ia menyampaikan jika ada yang ingin melangsungkan pernikahan hanya cukup mengajukan permohonan ke Lapas.
“Persyaratannya pun juga mudah, keluarga dapat membuat surat permohonan dan surat penjamin,” kata Usman.