SOLOPOS.COM - Komisioner KPU RI, Yulianto Sudrajat (tiga dari kiri), saat meninjau TPS SD Negeri Cangkring B, Sabtu (24/2/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, DEMAK — Komis Pemilihan Umum (KPU) RI memantau langsung jalannya pemilihan suara susulan (PSS) di 10 desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (24/2/2024). Meski hujan mengguyur lebat dan sisa banjir masih terlihat di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), tingkat partisipasii masyarakat untuk mengikuti coblosan atau pemungutan suara tergolong tinggi.

Pantauan Solopos.com, lokasi menuju TPS di Karangayar memang masih tergenang air. Bahkan di TPS SD Negeri Cangkring B dan TPS Negeri Wonorejo 1, area halaman atau dalam sekolah ketinggian airnya masih sekitar mata kaki.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Kendati demikian, masyarakat baik remaja hingga lanjut usia (lansia) tetap antusias datang untuk menggunakan hak pilihnya. Petugas Linmas dan kepolisian pun tampak sigap membantu warga yang tengah kesusahan menerjang genangan air.

“Alhamdulillah ya, meski hujan dan dalam situasi bencana, pantauan kami seluruh pelaksanaan PSS di Demak lancar semua, tak ada kendala menonjol. Dan tingkat partisipasinya tinggi karena masyarakat sangat antusias,” kata anggota KPU RI, Yulianto Sudrajad, seusai meninjau TPS SD Negeri Cangkring B, Sabtu.

Disinggung apakah PSS ini bakal mengganggu rekapitulasi suara, Yulianto menegaskan tidak. Sebab, proses rekapitulasi tetap berjalan sesuai koridor meski ada susulan di daerah terdampak.

“Ini kan setelah proses 114 TPS selesai pemungutan, bakal perhitungan. Terus kirim ke PPK [panitia pemilihan kecamatan] melalui PPS [panitia pemungutan suara]. Besok sudah mulai rekapitulasi. Jadi enggak mengganggu perhitungan. Dan terima kasih bagi semua unsur yang terlibat karena telah menyukseskan pemilu ini,” terang pria yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Provinsi Jateng dan Kabupaten Sukoharjo itu.

Sementara itu, Umi Khoiriah, 30, warga Desa wonorejo, Kecamatan Karangayar, kaki dan celananya tampak basah saat tiba di TPS. Bahkan kendaraanya sempat mogok ketika perjalanan dari rumahnya ke TPS SD Negeri Wonorejo 1.

“Tapi tetap ke sini dan nyoblos. Ini [mencoblos] bentuk cinta Tanah Air. Walaupun satu suara dianggap tak berpengaruh banyak, tapi ini bentuk saya mencintai [Indonesia],” tutup Umi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya