SOLOPOS.COM - Umi Khoiriah, 30, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak, seusia mencoblos di TPS SD Negeri Wonorejo 1, Demak, Sabtu (24/2/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, DEMAK–Kaki dan celana Sutinah tampak basah saat tiba di lokasi tempat pemungutan suara (TPS) di SD Negeri Wonorejo 1, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Sabtu (24/2/2024). Meski telah berusia 60 tahun, perempuan asal Kedung Banteng itu tetap semangat menyalurkan hak pilihnya.

“[Berangkat] Dari rumah jam 08.00 WIB tadi. Jalan kaki, nerabas banjir selutut. Makanya basah ini [celana],” beber Sutinah saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Meski desanya melaksanakan coblosan atau pemilihan susulan dalam Pemilu 2024 ini, Sutinah mengaku tetap semangat datang. Sebab satu suara, baginya sangat berarti untuk masa depan Indonesia.

“Pengen nyoblos. Kan belum coblosan saya. Senajan susulan ora popo [meski susulan enggak apa-apa]. Bareng-bareng tetap rame,” nilainya yang datang berombongan bersama lima orang dari desanya.

Hal serupa juga disampaikan Umi Khoiriah, 30, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak. Meski kendaraannya sempat mogok saat perjalanan ke TPS, ia tetap tak patah arang agar bisa dagang untuk mencoblos.

“Bentuk cinta Tanah Air dong Mas. Walaupun satu suara dianggap tak berpengaruh banyak, tapi ini bentuk saya mencintai [Indonesia],” kata Umi.

tps susulan demak
Kondisi TPS di SD Negeri Wonorejo 1, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Sabtu (24/2/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Pantauan Solopos.com, lokasi menuju TPS di SD Negeri Wonorejo 1 memang masih tergenang. Bahkan di area halaman atau dalam sekolah, ketinggian air masih sekitar mata kaki.

Kendati demikian, masyarakat baik remaja hingga lanjut usia (lansia) tetap antusias datang dan menyalurkan hak pilihnya. Petugas Linmas dan kepolisian tampak sigap membantu warga yang tengah kesusahan menerjang genangan air.

Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Demak, Siti Ulfaati, mengatakan ada 27.669 daftar pemilih tetap (DPT) tersebar di 10 desa yang melakukan pencoblosan susulan. Berbagai upaya telah pihaknya lakukan guna mencapai tingkat partisipasi maksimal.

“Kami tetap ikhtiar dan sosialisasi terus. Melalui medsos [media sosial], grup whatsapps dan petugas-petugas kami. Termasuk menggandeng stakeholder lainya. Termasuk teman-teman yang posisi bekerja di perusahaan, kita sudah minta tolong Dinas Tenaga Kerja untuk bersurat secara langsung [ke perusahaan]. Agar petugas dan pemilih yang kerja di sana bisa mencoblos. Hasilnya? Kita pasrah namun optimistis bakal tinggi [partisipasinya),” harap Ulfaati.

Tak hanya itu, bagi warga yang kartu tanda penduduk (KTP) hilang akibat banjir yang melanda desanya juga diupayakan penerbitan biodata pemilih oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Demak.

Para pemilih yang tak memiliki KTP pun cukup menunjukkan biodata pemilih sebagai bentuk atau bukti namanya tercatat di DPT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya