Jateng
Sabtu, 24 Februari 2024 - 15:50 WIB

Hujan & Banjir Warnai Pemilu Susulan di Demak, Ini Kata KPU RI

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komisioner KPU RI, Yulianto Sudrajat (tiga dari kiri), saat meninjau TPS SD Negeri Cangkring B, Sabtu (24/2/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan).

Solopos.com, DEMAK — Komis Pemilihan Umum (KPU) RI memantau langsung jalannya pemilihan suara susulan (PSS) di 10 desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (24/2/2024). Meski hujan mengguyur lebat dan sisa banjir masih terlihat di sejumlah tempat pemungutan suara (TPS), tingkat partisipasii masyarakat untuk mengikuti coblosan atau pemungutan suara tergolong tinggi.

Pantauan Solopos.com, lokasi menuju TPS di Karangayar memang masih tergenang air. Bahkan di TPS SD Negeri Cangkring B dan TPS Negeri Wonorejo 1, area halaman atau dalam sekolah ketinggian airnya masih sekitar mata kaki.

Advertisement

Kendati demikian, masyarakat baik remaja hingga lanjut usia (lansia) tetap antusias datang untuk menggunakan hak pilihnya. Petugas Linmas dan kepolisian pun tampak sigap membantu warga yang tengah kesusahan menerjang genangan air.

“Alhamdulillah ya, meski hujan dan dalam situasi bencana, pantauan kami seluruh pelaksanaan PSS di Demak lancar semua, tak ada kendala menonjol. Dan tingkat partisipasinya tinggi karena masyarakat sangat antusias,” kata anggota KPU RI, Yulianto Sudrajad, seusai meninjau TPS SD Negeri Cangkring B, Sabtu.

Disinggung apakah PSS ini bakal mengganggu rekapitulasi suara, Yulianto menegaskan tidak. Sebab, proses rekapitulasi tetap berjalan sesuai koridor meski ada susulan di daerah terdampak.

Advertisement

“Ini kan setelah proses 114 TPS selesai pemungutan, bakal perhitungan. Terus kirim ke PPK [panitia pemilihan kecamatan] melalui PPS [panitia pemungutan suara]. Besok sudah mulai rekapitulasi. Jadi enggak mengganggu perhitungan. Dan terima kasih bagi semua unsur yang terlibat karena telah menyukseskan pemilu ini,” terang pria yang pernah menjabat sebagai Ketua KPU Provinsi Jateng dan Kabupaten Sukoharjo itu.

Sementara itu, Umi Khoiriah, 30, warga Desa wonorejo, Kecamatan Karangayar, kaki dan celananya tampak basah saat tiba di TPS. Bahkan kendaraanya sempat mogok ketika perjalanan dari rumahnya ke TPS SD Negeri Wonorejo 1.

“Tapi tetap ke sini dan nyoblos. Ini [mencoblos] bentuk cinta Tanah Air. Walaupun satu suara dianggap tak berpengaruh banyak, tapi ini bentuk saya mencintai [Indonesia],” tutup Umi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif