Solopos.com, SEMARANG — Peta persaingan menuju kursi DPR RI pada Pemilu Legislatif 2024 di Daerah Pemilihan (Dapil) 1 Jawa Tengah (Jateng) terbilang sangat ketat atau layak disebut sebagai dapil neraka. Hal ini menyusul banyaknya calon legislatif (caleg) potensial dengan basis massa yang kuat yang memperebutkan 8 jatah kursi ke Senayan.
Beberapa pengamat politik yang terlibat dalam Forum Group Discusson (FGC) di Star Hotel, Kota Semarang, Jumat (2/1/2024), berusaha membedah peta persaingan Pemilu Legislatif DPR RI di Dapil 1 Jateng. Dari hasil diskusi itu pun muncul sejumlah nama caleg yang dianggap potensial.
Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
Bukan tanpa alasan para caleg ini dianggap potensial meraih dukungan suara dari masyarakat Jateng di empat kabupaten/kota yakni Kota Semarang, Kendal, Kabupaten Semarang, dan Kota Salatiga. Selain memiliki latar belakang politik yang kuat, para caleg ini juga sudah berpengalaman mengikuti pemilu maupun pilkada.
Peneliti dari lembaga survei Aksara, Darmawan Iskandar, menilai Dapil 1 Jateng memang layak disebut sebagai dapil neraka karena hampis semua caleg yang bertarung memiliki pengaruh besar. “Dapil Jateng 1 bisa disebut dapil neraka karena partai dan elite partai ada di sini, dari semua kalangan,” kata Darmawan saat FGD tersebut.
Caleg Potensial
Darmawan pun menyebutkan sejumlah nama caleg yang memiliki basis massa kuat dan berpotensi meraup dukungan suara. Ia mencontohkan nama Mochamad Herviano yang merupakan caleg dari PDIP. Putra Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Budi Gunawan, yang juga Ketua Umum DPP Banteng Muda Indonesia (BMI) ini merupakan caleg petahana yang pada Pemilu 2019 sukses meraup dukungan masyarakat untuk menjadi anggota DPR RI.
Selain Herviano, caleg potensial lain dari PDIP yang bersaing memperebutkan kursi DPR RI di Dapil 1 Jateng pada Pemilu 2024 adalah putri mendiang Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, Rahajeng Tjahjo Kumolo; Samuel Wattimena, dan mantan Bupati Kendal, Widya Kandi Susanti.
“PDIP hampir semua caleg petarung,” imbuh Darmawan.
Sedangkan dari Partai Demokrat, muncul nama pasangan ayah dan anak, yakni Sukawi Sutarip dan Yoyok Sukawi. Sukawi Sutarip merupakan mantan Wali Kota Semarang, sedangkan Yoyok Sukawi, namanya sudah cukup dikenal oleh pecinta sepak bola di Jateng karena statusnya yang juga CEO PSIS Semarang.
Sementara di Partai Gerindra terdapat nama Sugiono dan artis Jamal Mirdad. Adapun di Partai Golkar terdapat caleg Mujib Rohmat, Iqbal Wibisono, dan Firnando H. Ganinduto, yang merupakan kakak Bupati Kendal, Dito Ganinduto.
Kuda Hitam
Sementara dari Partai Nasdem muncul nama Fadholi yang kembali maju di Dapil I Jateng. Lalu caleg PKB ada Alamudin Dimyati Rois dan Fauqi Hapidekso. Adapun dari PKS ada petahana Wisnu Wijaya, Agung Budi Margono, dan mantan Wakil Wali Kota Salatiga, Muh Haris.
“Alamudin Dimyati Rois itu sangat potensial. Basis massanya cukup kuat di Kendal,” sambungnya.
Tak hanya itu, Lembaga survei Aksara juga menyorot salah satu caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yakni Andi Budiman. Pihaknya bahkan memprediksi partai yang di nahkodai anak bungsu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini bakal menjadi kuda hitam yang potensial meraih satu kursi DPR RI.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Diponegoro (Undio) Semarang, Dzunuwanus Ghulam Manar, senada bila persaingan Pileg di Dapil I Jateng ini akan ketat. Sebab, baik caleg petahana maupun pendatang baru sama-sama memiliki kekuatan.
“Sebenarnya memang tidak hanya di dapil ini [ketat], tapi di dapil manapun persaingannya ketat. Misal ada orang populer yang dekat lingkaran elit partai sama-sama bersaing, di situ maka persaingannya lebih keras, neraka,” jelasnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
