SOLOPOS.COM - Ritual cukur rambut gimbal di Dataran Dieng, Wonosobo. (Istimewa/disparbud.wonosobokab.go.id)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Kenapa Dieng kerap disebut sebagai negeri para dewa? Pertanyaan itu sering kali dilontarkan banyak orang hingga menggugah rasa penasaran untuk mengetahui.

Dieng merupakan nama sebuah kawasan dataran tinggi yang terletak di Jawa Tengah (Jateng). Secara administrasi dataran tinggi Dieng berada di wilayah Kecamatan Batur dan sebagian Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo; dan bagian selatan dari Desa Panteng, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Meski demikian, inti kawasan wisata berada pada wilayah Desa Dieng Kulon di Banjarnegara dan Desa Dieng Wetan, Kabupaten Wonosobo.

Promosi Kecerdasan Buatan Jadi Strategi BRI Humanisasi Layanan Perbankan Digital

Dieng berada di ketinggian sekitar 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl) hingga 2.100 mdpl, dengan suhu udara berkisar antara 12-20 derajat Celcius pada siang hari dan 6-10 derajat Celcus pada malam hari. Letak Dieng yang berada di dataran tinggi inilah yang kerap dijadikan sebagai satu alasan kenapa Dieng layak disebut sebagai negeri para dewa.

Kendati berada di dataran tinggi dan cukup terpencil dari keramaian kota, Dieng memiliki daya tarik yang membua wisatawan ingin berkunjung. Selain tempatnya yang indah, di Dieng masih banyak bangunaan peninggalan abad ke-8 seperti candi. Diperkirakan, bangunan-bangunan itu berasal dari masa Mataram Kuno awal.

Dikutip dari laman dieng-kejajar.wonosobokab.go.id, alasan kenapa Dieng sering disebut sebagai negeri para dewa juga tidak terlepas dari terminologi Dieng atau asal kata Dieng. Dieng berasal dari bahasa Sansekerta yang merupakan gabungan dua kata, yakni Di dan Hyang.

Kata “Di” kerap diartikan sebagai tempat yang tinggi atau gunung. Sementara, “Hyang” artinya leluhur atau dewa-dewa. Dengan demikian Dieng juga kerap diartikan sebagai tempat bersemayamnya para dewa atau ada juga yang menjuluki negeri di atas awan.

Destinasi Wisata

Bahkan, konon pada zaman dahulu banyak yang percaya bahwa Dieng menjadi tempat bersemayamnya dewa-dewa agama Hindu. Hal inilah yang menjadikan alasan kenapa Dieng kerap disebut sebagai negeri para dewa.

Dieng sendiri merupakan daerah penghasil pertanian terutama jenis sayuran seperti kentang, kubis, wortel, kacang, dan bawang daun. Selain kaya akan hasil pertanian, Dieng juga menjadi destinasi wisata unggulan di Jateng karena memiliki keindahan alam yang dipadukan dengan warisan budaya.

Banyak tradisi masyarakat Dieng yang kini menjadi warisan budaya dan kerap disajikan ke wisatawan seperti ruwatan anak berambut gimbal, tradisi momogi, suran, hingga merdi desa.

Selain itu Dieng juga memiliki sejumlah destinasi wisata yang memikat seperti Telaga Warna, Telaga Pengilon, Telaga Merdada, Kawah Sikidang, Kawah Sileri, dan Kawah Candradimuka.

Tak hanya itu, di Dieng juga banyak candi-candi peninggalan abad ke-8 yang cukup memikat. Seain itu juga ada destinasi wisata berupa gua, Museum Dieng Kailasa, dan Tuk Bima Lukar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya