Solopos.com, SEMARANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah (Jateng), mencatat ada 2.013 rumah warga mengalami kerusakan imbas bencana yang terjadi selama periode 1 Januari hingga 19 April 2024. Ribuan rumah itu rusak akibat bencana banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem hingga kebakaran.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan BPBD Jateng, Muhamad Chomsul, mengatakan 2.013 unit rumah rusak itu terdiri dari 1.625 rusak ringan, 206 rusak sedang, 181 rusak berat dan 99.763 rumah terendam banjir.
Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI
Adapun fasilitas lain yang rusak berupa 9 fasilitas pendidikan, 10 fasilitas peribadatan, 4 fasilitas kesehatan, 25 fasilitas umum, 275 pasar/kios/toko, dan 10 bangunan lain.
“Bencana juga menyebabkan 22 jembatan dan 3 kantor mengalami kerusakan. Banjir juga merendam sebanyak 40.040 hektare lahan sawah di sejumlah daerah di Pantura Jateng,” kata Chomsul kepada Solopos.com, Senin (6/5/2024).
Chomsul menambahkan, bencana yang terjadi selama 1 Januari hingga 19 April 2024 itu juga menimbulkan korban jiwa. Rinciannya, 24 orang meninggal dunia, 21 mengalami luka-luka, 72.037 mengungsi dan 643.307 warga terdampak.
“Jadi total bencana 2024, update 19 April 2024, ada 151 [kejadian]. Total taksiran kerusakan Rp13.179.211.500 (Rp13,1 miliar),” bebernya.
Lebih rincinya, 151 kejadian bencana tersebut terdiri dari banjir 59 kejadian, tanah longsor 22 kejadian, cuaca ekstrem 67 kejadian dan kebarakan gedung/permukiman 3 kejadian.
Apabila dibandingkan 2023, kejadian bencana kali ini mengalami penurunan di mana pada periode 1 Januari hingga 19 April 2023, total bencana di Jateng ada sebanyak 270 kejadian bencana.