SOLOPOS.COM - Ilustrasi budidaya perikanan. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG — Produksi perikanan budidaya di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menempati peringkat ketiga sebagai yang terbesar nasional. Atas pencapaian ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) pun mendapat penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Fendiawan Tiskiantoro, mengatakan penghargaan dari KKP itu diberikan pada Rakornas KKP di Bali, 7-9 Desember 2023. Produksi budidaya ikan di Jateng selama tahun 2022 mencapai 458.513,77 ton, rumput laut sebesar 87.429,85 ton, dengan total volume mencapai 545.943,62 ton.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Ia menyebut produksi dari tahun ke tahun relatif meningkat. Kecuali 2020, terdapat penurunan produksi perikanan budidaya. Ini karena, sektor perikanan budidaya terdampak covid-19.

Fendi mengatakan berbagai strategi dilakukan untuk menggenjot kualitas dan kuantitas produksi perikanan budidaya di Jateng. Di antaranya, menjaga kualitas dan kuantitas benih (benih unggul bersertifikat CPIB), kepadatan tebar benih yang sesuai SNI untuk mengoptimalkan pertumbuhan ikan.

Adapula penerapan teknologi pada usaha budidaya yang dilakukan dan penerapan biosecurity untuk penjaminan mutu produk ikan yang dihasilkan. Tidak lupa menerapkan Cara Budidaya Ikan Yang Baik (CBIB).

“Alhamdulillah kita dapat peringkat ketiga produksi perikanan budidaya nasional. Penghargaan ini yang pertama bagi kita,” ujar Fendi dikutip dari laman Internet resmi Pemprov Jateng, Senin (11/12/2023).

Fendi menjelaskan produksi perikanan budidaya meliputi budidaya air tawar seperti lele, nila, gurami dan patin. Budidaya air payau seperti udang vaname, bandeng, nila salin dan budidaya air laut seperti kerapu, kakap serta rumput laut.

Produksi tersebut, kebanyakan diserap oleh pasar lokal. Selain dalam bentuk segar (belum diversifikasi) banyak pula olahan perikanan yang laku hingga mancanegara.

“Khususnya untuk komoditas udang, akan masuk ke Unit Pengolah Ikan untuk diolah menjadi produk yang siap ekspor, Adapula diversifikasi olahan seperti bandeng presto, abon ikan hingga keripik ikan,” sebutnya.

Fendi berharap produksi perikanan budidaya meningkat setiap tahunnya. Prognosa (perkiraan) pada akhir 2023, jumlah produksi perikanan budidaya di Jateng naik, mencapai 547.038,30 ton.

Dengan kondisi tersebut, produk perikanan budidaya tidak hanya masuk ke pasar domestik dan global, juga menyejahterakan pembudidaya. “Serta peningkatan pendapatan pembudidaya ikan,” pungkas Fendi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya