SOLOPOS.COM - Ilustrasi kampanye pencegahan diabetes. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO-Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mencatat hingga akhir September 2023 ada 9.304 penderita diabetes melitus (diabetes tipe 2) atau meningkat dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya 7.838 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto di Batang, Jumat (13/10/2023), mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan meningkatnya kasus diabetes tipe 2 ini seperti risiko kurang berolahraga, diet yang tidak seimbang dan mengkonsumsi gula berlebihan, pola makan yang tidak teratur, serta konsumsi makanan tinggi kalori secara berlebihan.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

“Oleh karena itu, upaya yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit diabetes ini adalah menerapkan pola hidup sehat, istirahat cukup dengan tidur 7-8 jam sehari, berpikiran positif, serta kelola stres dengan berekreasi,” katanya dikutip dari Antara pada Sabtu (14/10/2023).

Selain itu, kata dia, melakukan pengecekan kondisi kesehatan secara rutin seperti cek tekanan darah/tensi, timbang berat badan, ukur lingkar perut, dan cek gula darah.

Didampingi Kepala Seksi Pencegahan Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Aditya Rakhmandanu Kabupaten Batang, dia mengatakan para penderita diabetes melitus sebaiknya meninggalkan kebiasaan buruk seperti berhenti merokok maupun menghilangkan asap rokok di dalam ruangan.

Bagi penderita diabetes melitus di Batang, kata dia, agar membiasakan diri berolahraga minimal 30 menit per hari dalam 3-5 kali per minggu, mengurangi makanan atau minuman yang mengandung kadar gula tinggi atau pemanis buatan, batasi konsumsi gula dengan tidak melebihi 4 sendok makan per orang per hari.

Ia mengatakan diabetes melitus tipe 2 biasanya muncul karena kombinasi faktor keturunan dan faktor lingkungan. Artinya, faktor keturunan yang dimaksud bukan sekadar peran genetik, melainkan dipengaruhi gaya hidup bersama di dalam keluarga.

Misalnya, pola makan sehari-hari yang tidak teratur, minim akses kesempatan berolahraga karena tempat tinggal jauh dari tempat olahraga, atau tidak ada budaya olahraga di rumah.

“Selain itu, ada juga kaitan antara faktor keturunan dan penyakit diabetes gestasional. Bayi yang lahir dari ibu hamil dengan diabetes gestasional, saat lahir berisiko terkena penyakit diabetes tipe 2, obesitas, dan penyakit jantung,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya