SOLOPOS.COM - Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.

Solopos.com, SALATIGA – Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, memberi tanggapan atas aksi kader PDIP dan pendukungnya yang menyoraki Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berkunjung ke Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Senin (21/1/2024).

Menurutnya apa yang dilakukan kader dan simpatisannya itu sebagai bentuk aksi sambutan kepada Jokowi, yang dulunya pernah mereka berikan dukungan saat Pemilu 2014 dan 2019.

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

“Kemarin ketika Presiden ke sini, mereka [kader PDIP] menyambut juga dengan baik. Tidak dengan kebencian, tidak dengan marah-marah. Menurut saya, itu cukup mengenakkan masyarakat,” ujar Ganjar, Selasa (23/1/2024).

Ganjar berkunjung ke Salatiga, Selasa ini atau sehari setelah Presiden Jokowi menggelar kunjungan kerja ke Salatiga. Ia pun mengaku kunjungannya ke Salatiga bukan untuk mengikuti jejak Jokowi, melainkan atas permintaan masyarakat.

“Masyarakat kemaarin mengatakan, ‘pak, kapan bisa ke Salatiga?’ Dan hari ini kami ketemu,” ujar mantan Gubernur Jateng itu.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa yang tak terduga terjadi dalam kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kota Salatiga, Senin (22/1/2024). Presiden Jokowi mendapat teriakan dan acungan tiga jari dari simpatisan PDIP dan capres-cawapres nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud Md.

Pantauan Solopos.com, peristiwa itu terjadi saat kendaraan yang membawa Presiden Jokowi melintas di Jalan Nanggulan, Kelurahan Kutowinangun Kidul, Kota Salatiga. Jokowi yang mendapat reaksi dari warga itu pun hanya membalas dengan melambaikan tangan.

Ketua DPC PDIP Kota Salatiga, Dance Ishak Palit, menyebut aksi itu dilakukan secara spontan oleh warga Kota Salatiga yang merupakan kader dan simpatisan PDIP. Mereka menyoraki Jokowi dengan kata-kata, “Ganjar-Mahfud” sebagai dukungan kepada capres-cawapres nomor urut tiga yang diusung PDIP atau rival dari capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra sulung Presiden Jokowi.

Selain itu, aksi itu juga dianggap sebagai kritik kader PDIP atas sikap Jokowi yang saat ini cenderung mendukung pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Padahal, Jokowi merupakan presiden yang diusung PDIP dalam dua pemilihan umum, yakni 2014 dan 2019.

“Itu [teriakan Ganjar-Mahfud] dilakukan masyarakat secara spontan. Mungkin juga mereka kader yang dulunya seperti itu [mendukung] kepada Jokowi,” kata Dance kepada Solopos.com, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya