Jateng
Rabu, 11 Oktober 2023 - 16:47 WIB

Kali Pertama Digelar, Kontes Sapi Perah di Kota Salatiga Berlangsung Meriah

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peternak menuntun sapinya dalam kontes sapi pertama yang digelar di Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Salatiga, Rabu (11/10/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA — Sebanyak 60 sapi jenis perah mengikuti kontes sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) Salatiga, Rabu (11/10/2023). Kegiatan kali pertama yang digelar Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Salatiga itu diikuti 30 kelompok peternak di Kota Salatiga.

Kepala Dispangtan Kota Salatiga, Henny Mulyani, mengaku kegiatan ini sebagai upaya untuk mendorong para peternak agar semakin meningkatkan kualitas sapi perahnya. Sehingga secara otomatis akan meningkatkan jumlah produksi susu dari para peternak.

Advertisement

“Kalau kesejahteraannya meningkat, maka produksi susunya sapi perah akan meningkat. Perbaikan bibit juga akan lebih berkualitas,” terang Henny kepada Solopos.com, Rabu (11/10/2023).

Dijelaskan, kontes sapi ini terdiri atas dua kategori, yaitu kategori sapi induk laktasi (yang sudah melahirkan dan menyusui) dan kategori sapi dara (calon indukan yang belum pernah bunting). Selain itu, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari monitoring terhadap para peternak.

“Ini diikuti oleh 30 peserta untuk yang laktasi, 30 yang dara. Semua mitra kami wajibkan untuk ikut. Kami mau tahu tidak hanya monitoring. Dengan kontes ini upaya para peternak seperti apa,” beber Henny.

Advertisement

Penjabat (PJ) Wali Kota Salatiga, Sinoeng N., Rachmadi, mengatakan kegiatan ini sebagai upaya mendorong kualitas peternakan sapi perah di Salatiga. Dengan sambutan yang meriah dari masyarakat, pihaknya berencana akan menjadikan kontes ini sebagai event tahunan.

“Harapan saya, ini menjadi event tahunan. Kami akan membuka untuk diikuti oleh kabupaten yang lain. Bisa berbagi pengalaman khusus sapi perah,” kata Sinoeng.

Kontes sapi perah itu dinilai berdasarkan dari kesehatan, bentuk tubuh, dan penampilan fisik dari sapi perah yang ikut kontes. Sapi-sapi yang ikut kontes itu juga dituntun untuk berjalan layaknya model yang langsung dinilai oleh dewan juri.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif