SOLOPOS.COM - Ilustrasi kampanye Prabowo-Gibran. (Istimewa)

Solopos.com,SEMARANG – Ratusan ribu massa diperikirakan akan menghadiri kampanye terbuka dan kirab kebangsaan yang dihadiri oleh capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Lapangan Simpang Lima, Kota Semarang, Minggu (28/1/2024). Dalam acara ini panitia pun mewajibkan peserta yang hadir dalam kampanye akbar itu mengenakan gelang khusus.

Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Jawa Tengah (Jateng), Sudaryono, mengatakan setiap gelang itu dilengkapi dengan barcode atau QR Code. Tujuannya untuk controlling atau pengawasan saat kampanye berlangsung. Selain itu, gelang digunakan untuk mencegah adanya penyusup yang melakukan tindakan provokasi.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Iya itu salah satu tujuannya [mencegah penyusup dan provokasi]. Misal Gerindra klaim kita kirim 30.000 orang, benar datang 30.000 apa enggak. Kan perlu juga monev [monitoring dan evaluasi]. Tapi juga ada tujuan menghindarkan dari pihak-pihak tertentu yang barangkali menginginkan satu hal yang tidak baik, kita antisipasi. Itu tujuannya,” ujar Sudaryono dalam jumpa pers di Semaranng, Sabtu (27/1/2024).

Ia menyebut gelang yang nantinya dipakai oleh peserta kampanye memiliki warna yang berbeda-beda. Sebagai contoh, untuk kader Partai Gerindra seperti dirinya, akan memakai gelang bewarna putih.

“Peserta yang hadir besok dan masyarakat yang hadir yg diperkirakan di atas 100.000 orang, bakal dilengkapi gelang controlling dengan QR code. Terdiri dari beberapa warna, setiap kelompok ada pemimpinnya,” ungkap Sudaryono.

Ia juga melarang massa yang hadir menggunakan motor dengan knalpot brong. Imbauan itu juga sudah diberikan kepada para kader dan simpatisan.

“Terkait untuk peserta yang hadir menggunakan sepeda motor, kami sudah mengimbau dilarang menggunakan knalpot brong, sudah ada aturan. Pastikan besok ke semua peserta baik dalam dan luar kota. Tidak ada yang gunakan knalpot brong,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Nantinya, jika ada yang nekat pakai knalpot brong agar ditindak.

“Sudah menyiapkan relawan dan satgas kita cek. Kalau ada [yang pakai knalpot brong] ditegur dan ganti motor. Motornya bisa diparkir di mana dulu,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya