Jateng
Senin, 9 Oktober 2023 - 15:07 WIB

Kapal Terbelah Diterjang Ombak, Pencari Ubur-ubur di Laut Cilacap Hilang

Newswire  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tim penolong dari Basaras Cilacap melakukan pencarian terhadap seorang pencari ubur-ubur yang dilaporkan hilang di perairan Bunton, Kabupaten Cilacap, Senin (9/10/2023). (ANTARA/HO-Basarnas Cilacap)

Solopos.com, CILACAP — Seorang nelayan pencari ubur-ubur hilang di perairan Bunton, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Sementara itu, perahu milik nelayan ditemukan hancur diterjang ombak.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP/Basarnas) Cilacap, Adah Sudarsa, mengatakan nelayan pencari ubur-ubur yang hilang itu bernama Marto Mardi, 61, warga RT 002/RW 013, Jalan Singa Laut, Kelurahan Mertasinga, Kecamatan Cilacap Utara, Kabupaten Cilacap. Pencari ubur-ubur itu dilaporkan hilang di sekitar perairan Bunton.

Advertisement

Dia menyampaikan korban diketahui berangkat melaut untuk mencari ubur-ubur pada Minggu (8/10/2023) malam dengan menggunakan perahu tempel miliknya. Namun, pada Senin (9/10/2023) sekitar pukul 06.30 WIB, perahu milik Marto Mardi ditemukan dalam keadaan pecah tanpa ada motor tempel. Sedangkan untuk kondisi nelayan tersebut belum diketahui keberadaannya.

“Korban diduga terjatuh dari perahu di perairan Bunton sebelah timur muara Sungai Serayu, masuk wilayah Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Cilacap,” ungkapnya, Senin.

Advertisement

“Korban diduga terjatuh dari perahu di perairan Bunton sebelah timur muara Sungai Serayu, masuk wilayah Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Cilacap,” ungkapnya, Senin.

Terkait dengan informasi tersebut, Adah mengatakan pihaknya segera memberangkatkan satu regu penolong ke lokasi kejadian dengan membawa peralatan search and rescue (SAR) di air guna mencari dan menolong korban.

“Hingga saat ini, korban masih dalam pencarian,” katanya yang dikutip dari Antara.

Advertisement

Menurut dia, potensi terjadinya gelombang tinggi tersebut disebabkan wilayah laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta masih dipengaruhi oleh musim angin timuran.

“Oleh karena itu, kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta yang berlaku hingga Selasa [10/10/2023] dan akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut,” jelasnya.

Dalam hal ini, kata dia, tinggi gelombang 2,5 meter-4 meter yang masuk kategori tinggi berpotensi terjadi di perairan selatan Jawa Barat hingga Yogyakarta maupun Samudra Hindia selatan Jawa Barat hingga Yogyakarta.

Advertisement

Ia mengatakan gelombang tinggi itu terjadi karena pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 12-35 knot.

Terkait dengan hal itu, Teguh mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan khususnya nelayan yang menggunakan kapal berukuran kecil untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif