SOLOPOS.COM - Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar (kiri) bersama Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Stefanus Satake Bayu, saat menggelar jumpa pers terkait isu permintaan kepada para pimpinan perguruan tinggi untuk membuat video testimoni positif kinerja Presiden Jokowi di Semarang, Senin (5/2/2024). (Solopos.com-Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, membantah memerintahkan anak buahnya untuk meminta ke sejumlah rektor perguruan tinggi di Kota Semarang untuk membuat video testimoni yang memuji kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kapolrestabes Semarang mengaku memang memerintahkan anggotanya untuk meminta para tokoh masyarakat, termasuk pemuka agama dan civitas academica, untuk membuat video yang berisi dukungan terlaksananya pemilu secara damai. Hal itu bahkan disebut sebagai bagian dari cooling system.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Cooling system ini kegiatannya antara lain mengajak tokoh masyarakat, pemuka agama, termasuk civitas academica memberikan dukungan terlaksananya pemilu damai. Ajakan ini adalah ajakan untuk menciptakan situasi damai, menciptakan situasi kondusif di Kota Semarang. Tidak ada yang lain,” ujarnya saat menggelar jumpa pers, Selasa (6/2/2024).

Kapolrestabes Semarang juga membantah jika anggotanya mengarahkan para rektor agar dalam video itu menyampaikan pernyataan atau testimoni untuk memuji kinerja Presiden Jokowi. Ia juga siap mengunggah video dari para tokoh masyarakat itu ke media sosial agar pesannya sampai ke masyarakat.

“Tidak ada sama sekali [arahan statment kinerja Jokowi]. Sebelum kami melakukan wawancara dan testimoni, kami sudah sampaikan ke tokoh bahwa hasil testimoni akan kami publish karena tujuannya sampai ke khalayak,” imbuhnya.

Ia juga menyebut, tidak ada paksaan dalam pembuatan video ini karena ada beberapa yang menolak namun ada juga yang bersedia. “Tidak ada paksaan. Siapa saja yang kami hubungi, kami anggap layak memberikan testimoni atau pesan kamtibmas. Ada beberapa yang menolak, tapi ada juga yang mendukung,” jelasnya.

Diberitakan sebelumnya sejumlah civitas academica di berbagai perguruan tinggi di Kota Semarang diminta oleh anggota Polrestabes Semarang untuk membuat video testimoni atau pernyataan yang memuji kinerja Presiden Jokowi. Mereka antara lain yakni Rektor Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto, dan Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas), Mudzakir Ali.

Kendati demikian, Rektor Unika menolak dengan tidak menanggapi permintaan orang yang mengaku sebagai aparat Polrestabes Semarang. Sementara Rektor Unwahas Semarang menuruti permintaan membuat video tersebut, meskipun tidak ada testimoni positif terkait kinerja Presiden Jokowi.

Permintaan video testimoni kinerja positif Jokowi ke sejumlah rektor kampus di Semarang ini seiring maraknya civitas academica yang mengkritisi Presiden Jokowi. Hal ini menyusul sikap Jokowi yang dianggap tidak netral atau secara lugas menunjukkan keberpihakan kepada salah satu pasangan calon (paslon) dalam Pilpres 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya