Solopos.com, SEMARANG — Kebakaran hutan dan lahan yang melanda Taman Nasional Gunung Merbabu, Jawa Tengah, masih belum bisa dipadamkan hingga memasuki hari ketiga, Minggu (29/10/2023) malam. Ratusan warga di Kabupaten Semarang pun terpaksa mengungsi karena kebakaran ini.
Pemadaman kebakaran di Gunung Merbabu terkendala akses dan medan yang sulit dilalui manusia. Untuk itu, pemadaman dilakukan secara manual dengan membuat sekat bakar agar api tidak menjalar sampai ke permukiman warga.
Promosi Oleh-oleh Keripik Tempe Rohani Malang Sukses Berkembang Berkat Pinjaman BRI
Meskipun demikian, kepulan asap dan abu yang ditimbulkan dari kebakaran itu melanda permukiman di Dusun Ngaduman dan Dusun Gedong, Desa Tajuk, Kecamatan Getasan. Warga yang terdampak karena sesak napas dan mata pedas dievakuasi dan mengungsi ke Balai Desa Batur dan rumah kerabatnya masing-masing.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Semarang, Mediarso Tri Soelistyo, mengatakan sebanyak 391warga di desa setempat yang mengungsi.
“Yang di pengungsian Balai Desa Batur, dari Dusun Ngaduman 47 orang, dari Dusun Gedong 44 orang dan yang mengungsi ke [rumah] keluarganya sekitar 300 orang,” beber Mediarso, Minggu (29/10/2023).
Dia menambahkan fasilitas di pengungsian tersedia lengkap. Beberapa di antara yang disediakan yaitu logistik, matras, selimut, alat mandi, makanan dan hiburan yang terpenuhi.
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco, hingga Minggu malam sebagian besar titik api tampak menyala di bagian bawah atau lereng gunung tersebut.
“Masih menyala, tapi yang atas sudah padam, tinggal yang bawah. Mudah-mudahan segera padam,” kata Anang Minggu malam.
Dia juga berharap hujan akan segera turun, mengingat cuaca di wilayah Gunung Merbabu yang berawan dan mulai turun rintik-rintik hujan.