SOLOPOS.COM - Kelompok disabilitas saat melakukan sortir dan lipat surat suara di gudang logistik milik KPU Kota Salatiga Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga Senin (8/1/2024). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Salatiga Jawa Tengah (Jateng) mulai melakukan penyortiran dan pelipatan surat suara pemilu 2024, Senin (8/1/2024).

Pantauan Solopos.com di gudang logistik milik KPU yang ada di Jalan Lingkar Selatan (JLS) Salatiga, mulai dipenuhi warga sejak pagi. Mereka datang untuk menjadi tenaga sortir dan lipat suara yang sebelumnya telah direkrut oleh KPU Kota Salatiga.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

KPU Kota Salatiga sendiri melibatkan 75 tenaga untuk melakukan sortir dan lipat surat. Uniknya tujuh orang di antara para pelipat surat suara tersebut merupakan disabilitas. Mereka diperkerjakan sama seperti tenaga sortir dan lipat yang tidak berkebutuhan khusus.

Komisioner KPU Kota Salatiga mengaku sengaja melibatkan kalangan disabilitas. Sebab pemilu saat ini adalah inklusif, yang berarti siapapun bisa terlibat jika memenuhi syarat, baik sebagai petugas penyelenggara ataupun yang lain.

“Kami ingin meningkatkan partisipasi masyarakat di semua tingkatkan dalam pelibatan proses-proses kepemiluan ini. Karena memang pemilu di Indonesia sekarang ditujukan pemilu yang inklusif,” terang Dewi kepada Solopos.com di kantornya Senin (8/1/2024).

Diakuinya, khusus untuk tenaga disabilitas pihaknya menyiapkan perlakuan khusus sebelumnya. Seperti memberikan pelatihan dan memberikan pemakluman terhadap kalangan disabilitas, jika tidak bisa memenuhi target.

“Yang penting partisipasi, sebagai wujud kebersamaan dan kesetaraan. Serta pemberian penghargaan teman-teman disabilitas,” ungkap Dewi.

Sementara itu, salah seorang tenaga sortir dan lipat surat suara disabilitas Sri Mulyono merasa senang bisa dilibatkan dalam sortir dan lipat surat suara ini. Diakuinya, dengan pelibatan ini bisa membuat teman-teman disabilitas bisa bekerja.

“Ya senang bisa dilibatkan. Bisa dihargai dan masih dilibatkan dalam pemilihan umum. Saya juga nggak ada kegiatan jadi ini bisa jadi pemasukan,” ungkap pria disabilitas tunadaksa tersebut.

Dia bekerja bersama teman disabilitas tunarungu dan tunanetra. Meski begitu, tidak ada kesulitan saat bekerja. Sebab sebelumnya juga telah diberikan pelatihan oleh KPU.

“Kalau komunikasi dengan teman tunarungu ada juru bicaranya. Kalau ditanya ya langsung ke juru bicaranya jadi bisa selesai semua,” kata Mulyono.

Dia mengakui kelompoknya tidak menargetkan dalam satu hari harus menyelesaikan lipatan surat suara berapa. Menurutnya, yang terpenting bisa bekerja dan kebersamaan.

“Tidak mikir upah lah. Yang penting kan ada kegiatan, ada kerjaan. Pokoknya kalau satu kardus habis ganti lagi yang baru. Sesuai kemampuan,” tandas Mulyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya