SOLOPOS.COM - Ilustrasi miras oplosan. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Polisi menjelaskan kronologi tewasnya empat pemuda di Semarang Utara, Kota Semarang, seusai menggelar pesta miras oplosan yang menggandung kadar etanol 70 persen. Ternyata, etanol yang digunakan para korban memiliki kandungan alkohol 70 persen dan dibeli secara online.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, mengatakan mulanya ada 10 orang yang mengikuti pesta miras yang digelar Kamis (5/1/2024) sekitar pukul 16.30 WIB. Pesta miras itu digelar di daerah Darat Tempel, Dadapsari, Semarang Utara.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Setelah pesta miras itu, selama tiga hari empat korban meninggal secara berurutan. Keempat pemuda yang meregangkan nyawa seusai menenggak miras oplosan itu yakni Arya, 22, warga Kampung Manis, Kelurahan Dadapsari; Andika, 21, warga Kampung Perbalan, Kelurahan Purwosari; Depi, 21, warga Kaligawe; dan Hendi, 22, warga Pasar Bulu.

“Peristiwa ini diawali saat Andika dan kawan-kawan memesan minuman cairan melalui online lalu dicampur. Setelah minum hari Kamis [5/1/2024], malamnya satu [orang] merasa tidak enak baadan. Besoknya Jumat [5/1/2024] meninggal satu orang, Sabtu [6/1/2024] meninggal dua orang, dan Minggu [7/1/2024] meninggal satu orang. Jadi ada empat orang yang meninggal,” kata Kapolrestabes Semarang, Senin (8/1/2024).

Ia menyebut tidak hanya menyebabkan empat orang meninggal dunia. Enam orang lainnya yang mengikuti pesta miras oplosan, etanol dicampur air mineral dan sirop, juga mengalami sakit. Bahkan, empat orang hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Semarang.

“Nah mereka bersepuluh sekarang empat orang dirawat di RS, dua dirawat di rumah masing-masing,” jelasnya.

Polisi juga telah mengirimkan sampel minuman tersebut ke pihak forensik untuk menentukan kandungan di dalam miras oplosan yang diminum oleh para korban. Campuran oplosan ini diduga yang menyebabkan kematian para korban.

“Alkohol 70 persen antiseptik itu, Andika campur dan diminum. Diduga inilah yang menjadi penyebab,” sebutnya.

Saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. Polisi juga masih memantau kesehatan dan kondisi para korban yang masih mendapatkan perawatan di rumah sakit.

“Langkah kepolisian, ikut memantau dalam perawatan baik di rumah sakit maupun di rumah masing-masing. Kasus ini baru dilaporkan pihak keluarga pagi ini [Senin],” ujar Kapolrestabes Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya