SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat kegiatan Apel Gladi Lapangan Kesiapsiagaan Menghadapi Musim Hujan di halaman Balai Kota Semarang, Senin (27/11/2023). (Ria Aldila Putri)

Solopos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), terus berupaya mengajak warga di Perumahan Dinar Indah, Kecamatan Tembalang, agar mau dipindah atau direlokasi dari tempat tinggalnya saat ini. Hal itu dilakukan Pemkot Semarang menyusul kondisi kawasan Perumahan Dinar Indah yang rawan banjir.

Kendati demikian, hingga kini warga Perumahan Dinar Indah masih bersikukuh untuk menempati rumahnya dan enggan direlokasi. Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyebutkan saat ini masih ada sekitar 30 kepala keluarga (KK) yang menghuni perumahan itu. Pemkot Semarang sebenarnya telah memberikan penawaran agar mereka pindah atau menempati rumah susun yang disediakan.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

“Ada sekitar 30 KK dari 50-an rumah. Kami sedang melakukan inventarisasi adakah lahan milik pemerintah kota, ada fasilitas umum [fasum] atau fasilitas sosial [fasos]. Memang baru kami lakukan, bisa dikatakan agak terlambat karena kami baru koordinasi ketika ada pengecekan KPK soal pengelolaan aset, di mana masalah bisa muncul di Dinar Indah. Ini kan pengembangnya Dinar Indah sudah enggak ada, terus mau dibuatkan rusun,” ujar Wali Kota Semarang di Balai Kota Semarang, Senin (27/11/2023).

Ia menjelaskan, saat ini pihaknya bersama BBWS telah melakukan sejumlah antisipasi. Mulai dari memperbaiki tanggul atau bronjong yang ada di sana untuk mencegah masuknya air.

“Sekarang dengan BBWS kami membuat bronjong. Semoga di awal Desember ini sudah jadi. Karena apa, kami juga sampaikan ke BBWS karena itu termasuk sepadan [ketinggian] sungai yang tidak boleh dibangun sehingga kalau misalnya di sana pun membangun tanggul yang besar dan sebagainya sama saja melegalkan. Ini yang menjadi perdebatan, sehingga kita membuat tanggul atau bronjong di beberapa wilayah kemarin kan emang sudah ada beberapa yang keropos ini sudah diperbaiki. Kemarin dari BBWS sudah mengajukan lagi di pusat agar bisa diperbaiki secara permanen,” jelasnya.

Kejadian Bencana

Ia juga menyebut setidaknya pada 2022 ada kejadian 324 bencana di Kota Semarang. Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2021 dengan 432 bencana, dan tahun 2020 dengan total ada 342 bencana. Untuk itu, ia meminta semua ikut mengantisipasi terjadinya bencana, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan.

“Kami melakukan terus menerus pembersihan sungai drainnase, tapi yang menjadi PR ini adalah masalah sampah. Sehingga kami juga memohon kepada masyarat untuk menjaga lingkungan, menjaga kebersihan, menjaga pengelolaan sampah agar tidak terjadi bencana di Kota Semarang,” tandasnya.

Sekadar informasi, Perumahan Dinar Indah Semarang merupakan salah satu kawasan di Kota Semarang yang kerap dilanda banjir saat musim hujan. Bahkan, pada Jumat 6 Januari 2023 lalu, air bah setinggi 2,5 meter merendam kawasan perumahan tersebut karena jebolnya tanggul di Kali Pengkol, dan menyebabkan satu orang warga meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya