Jateng
Kamis, 20 Juni 2024 - 00:13 WIB

Lima Pabrik Tekstil di Jateng Dikabarkan Tutup, Ini Faktanya

Adhik Kurniawan  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pabrik tekstil. (Freepik.com)

Solopos.com, SEMARANG – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah (Disnakertrans Jateng) mengungkap fakta terkait lima pabrik tekstil di wilayahnya yang dikabarkan tutup dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Adapun lima pabrik tekstil yang dikabarkan tutup dan melakukan PHK karyawan itu yakni PT Dupantex, PT Sai Apparel, PT Kusumaputra Santosa, PT Pamor Spinning Mills, dan PT Kusumahadi Santosa.

Advertisement

Kepala Disnakertrans Jateng, Ahmad Aziz, mengatakan dari lima perusahaan tekstil raksasa itu hanya satu yang tutup secara resmi, yakni PT Dupantex di Pekalongan, yang mempekerjakan 800 orang.

Kendati tutup, karyawan di PT Dupantex tidak di-PHK. Hal itu dikarenakan hingga kni masih dalam proses bipartite atau penyelesaian perselisihan dengan pekerja.

“13 Juni 2024 serikat pekerja PT Dupantex meminta Pemda [Pemerintah Daerah] Pekalongan untuk memediasi dengan perusahaan, namun belum sampai tahap mediasi. Masih masuk tahap klarifikasi,” kata Aziz saat konferensi pers di kantornya, Rabu (19/6/2024).

Advertisement

Tak hanya PT Dupantex, lanjut Aziz, perusahaan yang tergabung dalam PT Kusuma Putra Grup juga masih melaksanakan proses bipartit. Perusahaan-perusahan tersebut adalah PT Kusumaputra Santosa, PT Pamor Spinning Mills dan PT Kusumahadi Santosa dengan total 642 pekerja.

“Sedangkan PT Sritex dengan 10.409 pekerja masih beroperasi dan masih membutuhkan 2.000 pekerjaan. Artinya tidak melakukan PHK. Sementara PT Sai Apparel tidak tutup dan masih operasional,” paparnya.

Kendati demikian, Azis membenarkan jika ada beberapa perusahaan di Jateng yang tutup. Meski demikian, perusahaan yang tutup itu tidak hanya bergerak di sektor garmen. Beberapa perusahaan yang tutup itu antara lain PT Semar Mas Garment Boyolali (197 PHK), PT Cermai Makmur Boyolali, (55 PHK), PT Maju Sakti Abadi Ngadirojo Wonogiri (105 PHK) dan Bank Purworejo (60 PHK).

Advertisement

“Bila total keseluruhan, [tahun] 2024 ini ada 7.437 orang PHK. Sedangkan Tahun 2023, PHK angkanya mencapai 8.588 orang,” bebernya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif