SOLOPOS.COM - Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Salatiga menggelar acara seminar perlindungan anak dari bullying pada Rabu (15/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Maraknya kasus perundungan atau bullying yang terjadi di kalangan anak-anak direspons Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Salatiga dengan menggelar Seminar Nasional Perlindungan Anak dari Bullying melalui dongeng dengan tema Berteman yang Asyik tanpa Mengusik, Rabu (15/11/2023).

Seminar yang digelar di Gedung K.H. Ahmad Dahlan, UIN Salatiga itu diikuti oleh siswa dan guru sekolah di Kota Salatiga. Hadir sebagai narasumber, Muchammad Awam Prakoso atau yang sering dikenal dengan sebutan Kak Awam.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Ketua LP2M UIN Salatiga, Hammam Sanadi, Ph.D, mengajak para peserta menolak kekerasan pada anak dan memberikan semangat kepada anak-anak untuk menolak perundungan.

“Kegiatan pada hari ini tentunya sangat bermanfaat bagi kita, khususnya anak-anak agar bersama-sama menolak kekerasan pada anak. Mari galakkan semboyan Sekolahku adalah Rumahku dan Temanku adalah Saudaraku agar tidak terjadi perundungan di lingkungan sekolah,” terang Hammam.

Kepala PSGA UIN Salatiga, Aprilian Ria Adisti, menyampaikan selain seminar, PSGA bersama guru RA/TK serta anak-anak PAUD di wilayah Kota Salatiga dan mahasiswa juga melakukan penolakan terhadap kekerasan pada anak serta mendeklarasikan anak hebat Indonesia.

“Deklarasi ini diharapkan menjadi spirit bagi anak-anak agar menjadi generasi yang dapat menghindari tindak bullying dan perundungan,” jelas Aprilian.

Dijelaskan, tujuan diadakannya kegiatan ini adalah berawal dari keprihatinan melihat maraknya fenomena perundungan/bullying yang terjadi di kalangan anak-anak.

“Oleh karenanya, kegiatan ini dimaksudkan memberikan edukasi kepada anak-anak agar dapat menciptakan pertemanan yang asyik tanpa mengusik melalui dongeng,” ungkapnya.

Narasumber dalam seminar, Muchammad Awam Prakoso atau Kak Awam, dalam kesempatan itu mengenalkan nilai-nilai ketauhidan tentang ketuhanan dan keteladan Nabi Muhammad.

Tidak hanya itu, Ia juga bercerita seekor hewan yang berbagi, saling mengasihi, saling membantu, menguatkan dan menyayangi serta harus mau minta maaf dengan tulus kepada teman ketika melakukan kesalahan.

“Kita belajar dari makhluk Tuhan lainnya yang bisa mengasihi, menyayangi, bahkan mau membantu dengan lainnya. Maka kita tidak boleh melakukan perundungan atau bullying kepada anak-anak,” papar Kak Awam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya