SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa)

Solopos.com, KENDAL — Polres Kendal, Jawa Tengah (Jateng), bakal rutin melakukan patroli dan menyambangi sekolah-sekolah di wilayahnya. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi menjamurnya aksi tawuran di Kendal.

Perlu diketahui, belakangan ini aksi tawuran antar kelompok pelajar kian marak di Kendal. Tawuran kali pertama terjadi di Desa Pamriyan, Kecamatan Gemuh, Agustus 2023. Kala itu, satu orang meninggal dunia akibat terkena sabetan senjata tajam.

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Kemudian tawuran kembali terjadi di Jalan Desa Tambakrejo, Patebon, Rabu (1/11/2023), yang mengakibatkan satu orang alami luka bacok di punggung. Belum genap sepekan, tepatnya pada Sabtu (4/11/2023), aksi serupa kembali terjadi di Desa Gondang, Kecamatan Cepiring, yang mengakibatkan dua anak terkena luka bacok.

Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Untung Setyahadi, mengaku bakal melakukan langkah tegas untuk mencegah kejadian serupa. Kedepan, polisi bakal rutin melakukan patroli di jalan, penertiban di sekolah, hingga mengedukasi para pelajar.

“Untuk antisipasi [aksi tawuran] akan sering dilakukan patroli dan sweeping anak sekolah,” tegas AKP Untung kepada Solopos.com, Minggu (5/11/2023).

Selain akan melakukan patroli dan swepping, Kasatreskrim juga mengimbau agar para orang tua mengawasi anak-anaknya. Terlebih ketika memasuki jam pulang sekolah.

“Oleh karena itu, kepada masyarakat, khususnya orang tua yang memilkii anak yang masih duduk di bangku SMP/SMA tolong lebih sering mengawasi. Cek keberadaan putra/putrinya di jam pulang sekolah sampai sore hari. Jangan sampai salah pergaulan yang berimbas pada tawuran antar pelajar,” pintanya.

Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Brangsong, Jamilatun, 38, mengakui bila aksi tawuran yang terjadi di Kendal akhir-akhir ini membuat dirinya prihatin dan resah. Ia merasa waswas bila tak sengaja melintas di sejumlah ruas jalan dan tiba-tiba menjadi korban dari aksi tawuran antar pelajar.

“Ya prihatin. Masih anak-anak kok udah pada tawuran. Terus takut aja kalau ternyata anak saya atau saya enggak sengaja lewat jalan pas ada tawuran gimana? Kan bahaya,” kata Jamilatun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya