Jateng
Minggu, 29 Oktober 2023 - 21:52 WIB

Meluas ke Wilayah Boyolali, Lahan Gunung Merbabu yang Terbakar Capai 848 Ha

Hawin Alaina  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana kebakaran di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb) hari ketiga masih belum bisa dipadamkan Minggu (29/10/2023). (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SEMARANG — Kebakaran hutan dan lahan di Taman Nasional Gunung Merbabu (TNGMb), Jawa Tengah, semakin meluas hingga Minggu (29/10/2023). Balai TNGMb menyebut luasan kebakaran hutan lahan lahan mencapai 848,5 hektare. Luasan yang terbakar masih bisa bertambah melihat kondisi api dan angin kencang di kawasan tersebut.

Hal itu diungkapkan Plt. Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merbabu, Nurpana Sulaksono. Dia menyampaikan dalam waktu satu hari ini luasan yang terdampak kebakaran meningkat hingga 400 hektare. Sebelumnya, pada Sabtu (28/10/2023) lahan yang terbakar seluas 487,07 hektare.

Advertisement

“Berdasarkan perhitungan dari kami sampai sore tadi luasan kebakaran mencapai 848,5 hektare. Dan sebagian besar ada di ketinggian 2000 mdpl,” beber Nurpana Minggu malam.

Dalam kebakaran tersebut berbagai vegetasi yang ada di Gunung Merbabu juga terdampak. Seperti pohon pinus, pohon puspa, salam, dan akasia.

Advertisement

Dalam kebakaran tersebut berbagai vegetasi yang ada di Gunung Merbabu juga terdampak. Seperti pohon pinus, pohon puspa, salam, dan akasia.

“Sedangkan yang ada di ketinggian 2000 mdpl yang terdampak ada sabana atau padang rumput, edelweis, cantigi dan semak belukar,” ungkapnya.

Dikatakan, saat ini luas kebakaran cenderung mengarah ke lereng Gunung Merbabu bagian selatan dan timur. Bagian lereng tersebut masuk ke dalam wilayah Kabupaten Boyolali. Tim BPBD Jateng saat ini juga mengupayakan untuk pemadaman menggunakan water booming.

Advertisement

Sementara itu, Kalakhar BPBD Kabupaten Semarang, Alexander Gunawan Tribiantoro mengungkapkan pihaknya sudah mempercepat proses dan administrasi sudah terselesaikan untuk permintaan water boombing. Hanya tinggal menunggu jadwal dari BNPB Pusat.

“Kita sudah mendesak agar segera direalisasi karena melihat perkembangan kebakaran semakin meluas. Sehingga harapan kita untuk water boombing bisa segera terselesaikan,” terang dia.

Kondisi angin kencang dan lahan yang kering menjadi kendala pemadaman. Bahkan pemadaman secara manual sudah tidak memungkinkan.

Advertisement

“Hanya yang mendekati pemukiman warga kita akan selesaikan dengan sekat api,” katanya.

Terkait dengan keberadaan api di medan yang terjal, pihaknya akan melihat terlebih dahulu kondisi. Jika mendekati pemukiman warga maka akan diutamakan menggunakan sekat api.

“Jadi setiap muncul titik api, kita akan tangani dengan melihat kondisinya terlebih dahulu,” tandas Alex.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif