SOLOPOS.COM - Pengunjung menyaksikan pameran Nh Dini bertajuk Dini Kita Nanti di Collabox Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (1/3/2024). (Solopos.com/Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG–Surat-surat, draf buku, hingga foto-foto kisah perjalanan sastrawan Nurhayati Sri Hardini atau karib dikenal Nh Dini tergantung di langit-langit atap pameran Dini Kita Nanti di Collabox Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (1/3/2024).

Sore itu, kala Solopos.com berkunjung, beberapa orang silih berganti mendekat dan menatap lebih lama tiap-tiap arsip yang bergelantungan. Mereka seakan tengah berbincang dengan Nh Dini untuk mengenal lebih dekat sosok sastrawan kondang asal Kota Semarang kelahiran 29 Februari 1936 itu.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Karya-karya yang dipamerkan dalam pameran arsip Dini Kita Nanti ini merupakan refleksi memori perjalanan Nh Dini yang tergambar dalam potongan karya sastra berupa syair, sajak-sajak buku, dan surat-surat dari sahabat dekat Nh Dini.

Pengunjung pun seolah-olah terbawa realita kehidupan pengalaman pribadi pengarang sastra feminis yang menuangkan segala hal-hal romantisme, keresahan dan kesedihan itu di setiap goresan-goresan penanya.

Dalam pameran yang bakal berlangsung hingga Minggu (3/3/2024) ini, terdapat salah satu kutipan menyentuh yang Solopos.com jumpai.

Yakni, “Kesedihan tidak untuk dipampangkan kepada semua orang. Itu adalah sesuatu yang seharusnya diimpit-diindit, diselinapkan di balik lapisan penutup. Karena kesedihan adalah hal yang sangat pribadi, seperti rahasia, harus disembunyikan dari pandang orang lain.”

Adapun film dokumenter yang diputar selama masa pameran untuk mengenal lebih jauh siapa itu Nh Dini. Segala karya-karya yang terpamerkan beserta film dokumenter itu bisa dinikmati secara gratis oleh para pengunjung.

Penyelenggara Pameran, Gemma Tedjokusumo, mengatakan ada 12 lukisan, 20 arsip, dan 8 foto kisah perjalanan Nh Dini. Khusus arsip, merupakan surat-surat dari teman dekat Nh Dini dan potongan-potongan draf buku karya sastranya.

“Kami ingin membawa masa lalu ke masa kini, mengenalkan kepada generasi zaman sekarang sedini mungkin bahwa Semarang itu punya tokoh hebat yang perlu dikenang,” kata Gemma di Collabox Semarang, Jumat.

Perempuan usia 22 tahun itu mengaku perlu waktu dua bulan untuk menyiapkan segala kebutuhan selama pameran ini. Sementara mengenai tantangannya, yakni mengemas atau menghadirkan konsep arsip masa lalu ke masa kini.

“Mengumpulkan arsip kita dibantu teman-teman sastrawan. Paling sulit tantangan menghadirkan ini [pameran Nh Dini] agar menarik generasi sekarang. Namun kita senang, meski baru dua hari berjalan, ternyata antusiasnya sangat tinggi. Banyak orang-orang datang dan ingin mengenal sosok Nh Dini,” pungkas warga asli Semarang itu.

Gemma juga mengaku baru kali pertama menyelenggarakan pameran sosok atau tokoh asal Semarang ini. Mengenai alasan kenapa Nh Dini jadi yang pertama, karena ia merasa terkesan akan kisah dan perjuangan sastrawan yang aktif menulis tentang feminisme.

“Aku menilainya [Nh Dini] sebagai sosok yang berani melawan arus. Individual unik yang mampu melakukan perubahan tentang gender quality. Maka kita harus mengenalnya agar kita bisa lebih percaya diri dengan diri masing-masing. Apalagi ini tokoh asal Semarang. Sebagai asli sini [Semarang], merupakan suatu kebanggaan bisa mengenang dan mengenalkannya kepada masyarakat,” ujarnya.

Salah seorang pengunjung, Aknes, 24, mengaku jauh-jauh datang dari Tanggerang karena penasaran dengan sosok Nh Dini. Ia pun mengaku terkesan dengan kisah dan karya-karya Nh Dini meski baru kali pertama datang berkunjung.

“Kebetulan ada kerjaan di Semarang dan tahu ada pameran ini. Penasaran jadi mampir. Dan kesan pertama takjub sih, karena ada penulis sehebat ini yang juga terkenal di luar negeri. Saya jadi pengen explore [mencari tahu lebih jauh sosok Nh Dini],” tutup wanita yang bekerja sebagai content creator itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya