SOLOPOS.COM - Kondisi kebakaran di lereng Gunung Kelir, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang yang menghanguskan sekitar lima hektare lahan pada Jumat (29/9/2023). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN — Musibah kebakaran marak terjadi di Kabupaten Semarang seiring berlangsungnya musim kemarau panjang dan cuaca panas tahun ini. Sepanjang September 2023, telah terjadi 183 kasus kebakaran di Kabupaten Semarang.

Musim kemarau dan fenomena El Nino saat ini mengakibatkan sebagian besar tanaman mengering dan mudah terbakar. Saat ditambah hembusan angin yang cukup kencang, api akan menjalar dengan cepat.

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Anang Sukoco, mengatakan dari total 183 kasus, kebakaran paling banyak melanda lahan yang ditanami tanaman, yakni mencapai 116 kejadian. Sedangkan kebakaran yang melanda rumah tercatat sebanyak 32 kejadian.

Kecamatan Bawen paling sering dilanda musibah kebakaran, yakni mencapai 28 kejadian. Setelah itu disusul Kecamatan Bringin (26 kasus) dan Kecamatan Ungaran Timur (24 kejadian).

“September ini paling banyak [kasus kebakaran terjadi],” ungkap Anang Sukoco kepada Solopos.com, Selasa (3/10/2023).

Dari data yang ada, kejadian kebakaran meningkat pesat dibanding Agustus 2023 yang hanya mencapai 23 kasus. Selain El Nino, fenomena lain yang menjadi penyebab meningkatkan jumlah kebakaran, yaitu Indian Ocean Dipole atau Dipol Samudra Hindia.

Indian Ocean Dipole merupakan suatu fenomena osilasi suhu air permukaan laut yang tak teratur yang menyebabkan wilayah barat Samudera Hindia lebih hangat dan lebih dingin dibandingkan wilayah timur Samudra Hindia.

Kedua fenomena tersebut mengakibatkan udara menjadi lebih kering. Selain itu, musim kemarau pada umumnya memiliki tingkat kelembapan udara yang rendah.

“Kelembapan rendah menyebabkan bahan-bahan yang mudah terbakar, seperti sampah membuat api merambat dengan cepat,” kata dia.

Kebakaran lahan salah satunya biasanya disebabkan puntung rokok yang dibuang sembarangan. Sedangkan kebakaran yang melanda rumah juga bisa terjadi karena api yang menjalar dengan cepat akibat angin kencang.

Anang mengimbau kepada warga agar selalu waspada. Hal itu bisa dilakukan dengan mencabut alat listrik yang tidak terpakai.

“Perhatikan juga instalasi listrik yang kurang terawat atau kabel yang terlalu panas akibat pemakaian berlebih. Awasi juga peralatan memasak dengan cermat dan tidak meninggalkannya tanpa pengawasan,” tandas Anang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya