Solopos.com, SEMARANG — Panitia pelaksana pertandingan PSIS Semarang masih mempertimbangkan sanksi atau hukuman terhadap suporter PSIS Semarang, Snex atas kericuhan yang terjadi pada Minggu (3/12/2023). Pihaknya akan berdiskusi dengan CEO PSIS Semarang, A.S. Sukawijaya atau Yoyok Sukawi.
“Tentu saya belum tahu. Nanti saya mau konsultasi, mengobrol dengan pihak manajemen klub, apa upaya atau tindakan [seperti] sanksi bagi pelaku provokasi, itu nanti kita diskusikan dulu,” ujar Kepala Panitia Pelaksana Pertandingan PSIS Semarang, Agung Buwono, Minggu.
Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik
Agung mengatakan dirinya akan memanggil perwakilan dari suporter Snex terkait insiden ini. Tujuannya untuk mengetahui motif mereka melalukan kericuhan dalam pertandingan PSIS Semarang vs PSS Sleman.
“Saya dengan pihak klub akan memanggil mereka, kita tanya mengapa alasannya seperti itu. Masalah sanksi atau tidaknya, diskusi nanti kami sama pak yoyok,” jelasnya
Sebelumnya, kericuhan yang terjadi dalam laga antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman di Stadion Jatidiri Kota Semarang pada Minggu.
Insiden tidak terpuji ini diduga dimulai oleh aksi saling lempar antara pendukung PSIS, Snex, dan BCS, suporter pendukung PSS Sleman saat memasuki babak kedua pada menit tambahan.
Suporter Snex yang berada di tribun utara turun ke lapangan berniat menghampiri suporter tim tamu yang berada di tribun barat sebelah kanan.
Usai laga, lima unit bus yang membawa suporter PSS Sleman dirusak oleh oknum suporter PSIS Semarang. Selain merusak bus, suporter PSIS Semarang juga menjarah barang berharga mulai dari uang, dompet dan hp.