Jateng
Senin, 20 November 2023 - 11:00 WIB

Pemkab Pemalang Adakan Sosialisasi Pengelolaan Sampah

Astrid Prihatini WD  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Pemalang Mansur Hidayat dalam acara Sosialisasi Pengelolaan Sampah. (pemalangkab.go.id)

Solopos.com, SOLO-Pemkab Pemalang, Jawa Tengah, mengadakan sosialisasi pengelolaan sampah kepada warga. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan jumlah sampah ke  TPA Pesalakan.

Sampah merupakan hasil buangan proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga). Sampah juga bisa diartikan sebagai sisa kegiatan manusia sehari-hari yang membentuk sampah organik dan sampah anorganik dan bisa bermanfaat apabila dikelola dengan baik.

Advertisement

Hal itu disampaikan Bupati Pemalang Mansur Hidayat dalam acara Sosialisasi Pengelolaan Sampah yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang di GOR Bulutangkis Jacko, Kelurahan Petarukan, Sabtu (18/11/2023).

“Kalau dikelola dengan baik, sampah itu bisa bermanfaat, contohnya sampah organik bisa dikelola menjadi pupuk yang bisa dimanfaatkan oleh tanaman,” ujar Mansur dikutip dari pemalangkab.go.id pada Senin (20/11/2023).

Mansur mengungkapkan apabila sampah tidak bisa dikelola oleh warga masyarakat, minimal dikelola oleh desa atau kecamatan bagaimana sampah itu bisa bermanfaat untuk kita semuanya.

Advertisement

Sementara itu, Kabid Pengendalian dan Konservasi Lingkungan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang Usni Marini ditemui seusai acara menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan agar ibu rumah tangga memilah sampah mulai dari rumah.  Kemudian yang kedua, karena TPA Pesalakan sudah mulai overload diharapkan sampah yang dibuang ke TPA sudah menjadi residu atau sisa dari rumah tangga di Kecamatan Petarukan khususnya.

Usni menyampaikan bahwa sosialisasi pengelolaan sampah ini tidak hanya di Kecamatan Petarukan saja tetapi semua 14 kecamatan secara berurutan yang ada di Kabupaten Pemalang.

“Hal ini dilakukan mulai sejak terjadinya penutupan TPA di Pesalakan sejak tanggal 11 Mei 2023,” tutur Usni.

Advertisement

Usni berharap, sampah yang masuk ke TPA sudah menjadi residu (tidak bercampur) tapi mulai pilah sampah dengan sampah mempunyai nilai ekonomi yang sudah dikelola dari rumah.

“Harapannya kepada masyarakat bisa mengaplikasikan masing-masing rumah dengan pilah sampah organik menjadi kompos dan sampah anorganik bisa menjadi nilai ekonomis dan dari nilai itu bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.

Acara Sosialisasi diikuti oleh 376 peserta dari 2 desa dan  satu kelurahan yaitu Desa Bulu, Desa Klareyan serta Kelurahan Petarukan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif