Jateng
Selasa, 21 November 2023 - 17:10 WIB

Pemkab Semarang Lakukan Studi Kelayakan Pembangunan Rumah Sakit di Tengaran

Hawin Alaina  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha saat menghadiri acara forum kecamatan dan desa sehat tahun 2023 di GOR Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (21/11/2023). (Istimewa)

Solopos.com, UNGARAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang telah menganggarkan dana untuk segera melakukan studi kelayakan pembangunan rumah sakit di wilayah Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

Anggaran studi kelayakan pembangunan rumah sakit dalam rangka mendekatkan pelayanan kesehatan di Kabupaten Semarang bagian selatan itu dianggarkan di APBD 2024.

Advertisement

“Sudah dianggarkan di tahun 2024 untuk studi kelayakan dan rencana penyusunan detail engineering design (DED) senilai Rp1 miliar,” ungkap Bupati Ngesti Nugraha saat menghadiri forum kecamatan dan desa sehat tahun 2023 di GOR Wujil, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Selasa (21/11/2023).

Diakuinya pembangunan fasilitas rumah sakit di wilayah selatan bertujuan memberikan akses pelayanan kesehatan kepada warga Kabupaten Semarang. Diharapkan studi kelayakan bisa cepat selesai selanjutnya bisa dimulai pembangunan rumah sakit.

“Jika studi kelayakan dan DED sudah tersusun akan dilanjutkan pembangunan secara bertahap. Diharapkan pada tahun 2025 sudah bisa dianggarkan dana pembangunannya,” terang Ngesti.

Advertisement

Guna mendukung Kabupaten Semarang sehat, pihaknya telah menganggarkan Rp49,9 miliar di tahun 2023. Dana itu didorong untuk mendukung status universal health coverage (UHC) pada kepesertaan BPJS bagi warga kurang mampu.

Camat Tengaran, Dewanto Leksono, membeberkan ada beberapa tempat yang bakal menjadi lokasi pembuangan rumah sakit di wilayahnya. Di antaranya yang sudah dilakukan peninjauan di Klero dan eks lahan pembibitan Mulyorejo, Barukan.

Namun belum ada kepastian lokasi yang akan digunakan. Menurutnya pembangunan rumah sakit di wilayah Tengaran sangat dibutuhkan masyarakat.

Advertisement

“Pembangunan rumah sakit tipe D sangat diperlukan warga. Selama ini sebagian mereka memanfaatkan jasa pelayanan di rumah sakit di Salatiga,” terang Dewanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif