Jateng
Jumat, 8 Desember 2023 - 12:37 WIB

Pemkot Semarang Ganti Ribuan Meja Kursi Sekolah, Jadi Lebih Modern dan Rapi

Ria Aldila Putri  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemkot Semarang mengganti ribuan meja kursi di SD Negeri menjadi lebih modern dan rapi. (Istimewa/Pemkot Semarang)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengganti meja kursi sekolah sebanyak 10.074 buah untuk 183 SD Negeri. Anggaran penggantian meja kursi itu mencapai Rp 19.192.000.000 atau sekitar Rp19 miliar.

Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Semarang, Muhammad Farid mengatakan, 183 SD itu berada di sembilan kecamatan yakni, Gajahmungkur, Ngaliyan, Tugu, Mijen, Candisari, Semarang Barat, Semarang Tengah, Gayamsari, dan Pedurungan.

Advertisement

“Anggaran Rp19,192 miliar dari APBD perubahan 2023 dikucurkan untuk meja kursi siswa fabrikasi tersebut,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Jumat (8/12/2023).

Ia menjelaskan, peremajaan meja kursi sekolah menjadi meja kursi bermaterial MDF rangka besi itu juga akan dilakukan pada 2024 mendatang. Menurutnya, ini merupakan bentuk perhatian pimpinan daerah pada dunia pendidikan.

“Semoga memberikan manfaat serta membawa semangat belajar, sehingga ke depan dapat menciptakan anak-anak SD Negeri di Kota Semarang makin unggul, hebat, berkarakter dan berbudi pekerti mulia,” imbuhnya.

Advertisement

Kepala SD Negeri Wonotingal, Agus Pramono menyambut baik pengadaan sarana prasarana (sarpras) kelas. Pasalnya, banyak meja kursi lama yang sudah tak layak untuk digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.

“Secara prinsip semua kepala sekolah, termasuk saya senang mendapatkan bantuan mebelair. Kami bersyukur, ini menambah semangat siswa belajar. Karena kalau pakai dana BOS (bantaun operasional sekolah) paling cuma lima set, tidak bisa langsung seperti ini kami dapat 56 set. Juli ada pengajuan, November terealisasi,” katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh, Kepala SD Negeri Candi 01 mengaku,  banyak meja dan kursi di kelas yang masih berbahan kayu. Kondisinya lama dan lapuk sehingga kurang  layak untuk menunjang aktivitas belajar.

Advertisement

“Dulu itu bangku biasa dari kayu yang sudah banyak rusak dan bisa dikatakan tidak layak. Ini ada 58 untuk dua rombel (rombongan belajar) atau dua kelas, dulu mereka satu bangku berdua, sekarang sudah satu-satu. Kursinya terlihat mewah ketimbang yang kemarin,” ungkapnya.

Tak hanya guru, murid-muridnya pun dengan sukacita menyambut meja kursi baru itu Menurutnya, keberadaan meja kursi anyar itu sangat mendukung pelaksanaan KBM di dalam kelas.

“Harapannya ke depannya semua kelas diganti akan menjadi rapi, anak-anak senang, dan pembelajaran jadi lebih optimal,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif